Halaqah Ulama ASEAN Berfokus Permasalahan Umat Islam
BOGOR, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, topik bahasan utama Halaqah Ulama ASEAN 2016 berfokus kepada sejumlah permasalahan umat Islam, seperti pesantren sebagai pusat peradaban Islam Indonesia, penyatuan awal bulan, dan pengentasan kemiskinan.
"Pelaksanaan halaqah tahun 2016 merupakan kelanjutan dari hasil halaqah tahun 2015 yang merekomendasikan untuk memotret pengalaman-pengalaman pesantren di ASEAN," kata Menag di salah satu hotel di Bogor, pada hari Selasa (13/12).
Dia menjelaskan halaqah ini juga akan membahas evaluasi kebijakan pendidikan pesantren, penguatan pengajaran kitab kuning di pesantren, serta pesantren sebagai pusat studi Islam internasional.
Menurut kemenag.go.id, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menyelenggarakan Halaqah Ulama ASEAN 2016 di salah satu hotel di Bogor, Jawa Barat, yang akan berlangsung dari 13 -15 Desember 2016. Acara ini mengambil tema "Mengembangkan Islam Moderat Melalui Jaringan Pesantren".
Kegiatan ini diikuti oleh 120 orang peserta yang berasal dari utusan pesantren di beberapa negara ASEAN, ulama, akademisi perguruan tinggi keagamaan, DPR, perwakilan mahasiswa asing di Indonesia, serta tokoh masyarakat yang terkait dengan Pendidikan Agama dan Keagamaan.
Melalui kegiatan in Lukman Hakim berharap jaringan pondok pesantren di ASEAN tetap terjaga dan dapat memberikan konstribusi nyata terhadap penyelesaian permasalahan yang dihadapi pemerintah dan negara-negara ASEAN di bidang pembanguan agama dan pendidikan Islam, khususnya pendidikan Pesantren.
Kegiatan rutin yang telah diselenggarakan Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama sejak tahun 2010 ini menghadirkan Wakil Presiden Republik Indonesia HM Jusuf Kalla sebagai pembicara kunci.(kemenag.go.id)
Editor : Eben E. Siadari
Tiga Bahasa Daerah Maluku Telah Punah
AMBON, SATUHARAPAN.COM - Kantor Bahasa Provinsi Maluku menyatakan bahwa tiga dari 70 bahasa daerah y...