HAM PBB Desak Pemerintah Ethiopia Selidiki Serangan Yang Tewaskan Ratusan Warga
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Kepala hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan pada hari Kamis (23/6) bahwa dia "ngeri" membaca laporan serangan di Ethiopia barat yang menewaskan ratusan orang pada akhir pekan. Dia mendesak pihak berwenang untuk mengadakan "penyelidikan yang cepat, tidak memihak dan menyeluruh."
"Saya ngeri dengan pembunuhan yang tidak masuk akal serta pemindahan paksa penduduk lokal dalam serangan di desa Tole," kata Michelle Bachelet dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan stafnya telah berbicara dengan para saksi serangan pada 18 Juni di wilayah Oromia barat Ethiopia, yang mengatakan orang-orang bersenjata turun ke Tole dan mulai menembak secara acak, menyebabkan ratusan orang tewas.
Sebagian besar yang tewas adalah perempuan dan anak-anak, kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa setidaknya 2.000 orang lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka.
"Orang-orang bersenjata juga dilaporkan membakar beberapa rumah selama serangan empat jam itu," kata pernyataan itu.
Orang-orang yang selamat dari serangan itu mengatakan kepada AFP bahwa ratusan orang dari kelompok etnis Amhara dibunuh oleh pemberontak, dengan mayat-mayat masih tergeletak di jalan-jalan setelah berjam-jam kekerasan.
Otoritas regional Oromia mengatakan serangan itu dilakukan oleh Tentara Pembebasan Oromo, yang dicap sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Ethiopia.
Namun juru bicara kelompok pemberontak menyalahkan milisi pro pemerintah di kawasan itu sendiri atas pembunuhan itu dan menyerukan penyelidikan independen.
"Saya menyerukan kepada pihak berwenang Ethiopia untuk memastikan bahwa penyelidikan segera diluncurkan atas serangan itu dan untuk memastikan bahwa para korban dan keluarga mereka memiliki hak atas kebenaran, keadilan dan reparasi, termasuk dengan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab," kata Bachelet.
Dia juga menyoroti bahwa sejumlah orang yang tidak ditentukan dilaporkan telah diculik selama serangan itu dan keberadaan mereka tetap tidak diketahui.
"Saya meminta pihak berwenang untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan dan sah untuk memastikan mereka yang diculik mendapatkan kembali kebebasan mereka," kata Bachelet, (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Duta Besar: China Bersedia Menjadi Mitra, Sahabat AS
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China bersedia menjadi mitra dan sahabat Amerika Serikat, kata duta besar C...