HAM PBB: Rusia Intimidasi Oposisi Yang Menentang Invasi ke Ukraina
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Penjabat Komisaris Tinggi PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pada hari Senin (12/9) bahwa Rusia mengintimidasi oposisi terhadap invasi di Ukraina.
“Di Federasi Rusia, intimidasi, tindakan pembatasan, dan sanksi terhadap orang-orang yang menentang perang di Ukraina merusak pelaksanaan kebebasan fundamental yang dijamin secara konstitusional, termasuk hak untuk berkumpul, berekspresi, dan berserikat secara bebas,” kata Nada al-Nashif dalam pidato pembukaan Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa.
Dia juga mengatakan Moskow melanggar hak untuk mengakses informasi dengan menekan wartawan, memblokir internet dan melalui bentuk penyensoran lainnya.
Misi diplomatik Rusia di Jenewa tidak segera menanggapi permintaan komentar. Moskow telah membuat undang-undang yang lebih keras tahun ini untuk menghukum mereka yang dianggap mendiskreditkan angkatan bersenjata, menyebarkan informasi yang dianggap palsu atau menyerukan tindakan publik yang tidak sah.
Organisasi non pemerintah (NGO) menyerukan negara-negara untuk mengadopsi resolusi pada pertemuan dewan selama sebulan untuk menciptakan ahli independen untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Rusia.
Pekan lalu, pengadilan Rusia mencabut lisensi Novaya Gazeta, salah satu dari sedikit outlet berita independen Rusia yang tersisa.
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa menangguhkan Rusia sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia yang beranggotakan 47 orang pada April atas invasinya ke Ukraina pada 24 Februari.
Rusia membantah menargetkan warga sipil di Ukraina dan mengatakan sedang melakukan “operasi militer khusus” yang bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur militer Ukraina. Ukraina dan sekutunya mengatakan Moskow menyerbu tanpa provokasi. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...