Hamas Bebaskan Lagi 16 Sandera, 12 Warga Israel dan Empat Warga Thaland
Ini pembebasan tahap keenam dalam enam hari kesepakatan gencatan senjata.
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Hamas kembali membebaskan 16 orang lainnya dibebaskan dari Gaza pada hari Rabu (29/11) malam, termasuk 12 warga Israel. lima di antara mereka remaja, dan empat warga Thailand. Ini bagian dari dua hari perpanjangan gencatan senjata selama dua hari.
Pihak Hamas dan Israel juga sedang berupaya untuk memperpanjang perjanjian gencatan senjata setidaknya dua hari lagi dengan imbalan pembebasan sandera lebih lanjut.
Pembebasan kelompok tersebut mengalami penundaan yang signifikan, dengan 10 warga Israel dan empat warga Thailand diserahkan kepada Palang Merah hanya sekitar pukul 23:00 malam. Rombongan melewati penyeberangan Rafah ke Mesir dan memasuki Israel sekitar tengah malam.
Dua perempuan Israel dengan kewarganegaraan ganda Rusia dibebaskan pada malam sebelumnya sebagai “isyarat” kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang terpisah dari perjanjian dengan Israel.
Warga Thailand juga tidak menjadi bagian dari perjanjian gencatan senjata, dan pembebasan mereka dilakukan berdasarkan perjanjian dengan Bangkok. Pejabat Thailand belum mempublikasikan identitas mereka yang dibebaskan.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada wartawan sebelumnya pada hari Rabu (29/11) bahwa perwakilan Israel, Amerika Serikat, Mesir dan Qatar berada di Qatar untuk membahas perpanjangan gencatan senjata pada malam itu, yang jika tidak, akan berakhir pada hari Kamis (30/11) pagi.
Jeda pertempuran telah disetujui sebelumnya oleh kabinet Israel hingga 10 hari, dan sejauh ini telah berlaku selama enam hari.
Sepuluh dari mereka yang dibebaskan pada hari Rabu adalah bagian dari perpanjangan kesepakatan yang sedang berlangsung, dan merupakan kelompok keenam yang dibebaskan sejauh ini.
Pembebasan ini menambah jumlah sandera sipil yang dibebaskan dari Gaza dalam sepekan terakhir menjadi 97, 73 warga Israel dan 24 warga negara asing, sebagian besar pekerja pertanian asal Thailand. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pada Rabu malam, menjelang pembebasan terbaru, bahwa 159 sandera diperkirakan masih berada di Gaza.
Mereka semua diculik dari Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, ketika ribuan teroris pimpinan Hamas membunuh 1.200 orang, sebagian besar adalah warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang, termasuk sekitar 40 anak-anak.
Sebagai bagian dari kesepakatan yang sedang berlangsung, Israel membebaskan 30 tahanan keamanan Palestina pada Rabu malam, sehingga total yang dibebaskan sejauh ini menjadi 210 orang.
Di antara mereka yang dibebaskan dari Jalur Gaza adalah lima anak-anak berusia 18 tahun ke bawah, dan tujuh perempuan lainnya, termasuk satu warga negara AS. Banyak di antara mereka yang anggota keluarganya masih disandera.
Pembebasan terbaru ini mengurangi jumlah sandera yang diketahui berusia 18 tahun ke bawah di Jalur Gaza menjadi empat: Kfir dan Ariel Bibas, berusia 10 bulan dan empat tahun, serta saudara kandung Aisha dan Bilal Ziyadne.
Hamas pada hari Rabu mengklaim bahwa anak-anak Bibas dan ibu mereka, Shiri, telah terbunuh, sesuatu yang menurut IDF tidak dapat dikonfirmasi tetapi sedang diselidiki. (ToI)
Editor : Sabar Subekti
Pengadilan Swedia Hukum Politisi Sayap Kanan Karena Menghina...
MALMO-SWEDIA, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan Swedia menjatuhkan hukuman pada hari Selasa (5/11) kepada s...