Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 08:33 WIB | Sabtu, 22 Februari 2025

Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera Dalam Pertukaran pada Fase Kedua Gencatan Senjata Gaza

Orang-orang berjalan di samping grafiti yang mendukung pembebasan semua sandera yang telah ditahan di Gaza sejak serangan mematikan pada 7 Oktober 2023, di Tel Aviv, Israel, 18 Februari 2025. (Foto: Reuters)

JALUR GAZA, SATUHARAPAN.COM-Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada AFP pada hari Rabu (19/2) bahwa kelompok militan Palestina tersebut siap membebaskan semua sandera yang tersisa dalam satu pertukaran selama fase kedua gencatan senjata Gaza.

“Kami telah memberi tahu para mediator bahwa Hamas siap membebaskan semua sandera dalam satu gelombang selama fase kedua perjanjian, bukan secara bertahap, seperti pada fase pertama saat ini,” kata Taher al-Nunu.

Al-Nunu tidak menjelaskan berapa banyak sandera yang saat ini ditahan oleh Hamas atau kelompok militan lainnya.

Israel dan Hamas saat ini sedang dalam proses pelaksanaan tahap pertama gencatan senjata, yang dimulai pada 19 Januari.

Sejak saat itu, 19 sandera Israel telah dibebaskan oleh militan sebagai imbalan atas lebih dari 1.100 tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel.

Setelah tahap pertama selesai, 58 sandera akan tetap berada di Gaza, termasuk 34 yang menurut militer Israel telah tewas.

Sayap bersenjata Jihad Islam Palestina juga mengatakan pada hari Rabu (19/2) bahwa mereka akan membebaskan jenazah sandera Israel Oded Lifshitz pada hari Kamis (20/2).

Kelompok itu mengatakan Lifshitz adalah salah satu sandera yang tewas selama serangan Israel di Gaza.

Hamas akan membebaskan jenazah tiga sandera lainnya pada hari Kamis, anggota keluarga Bibas.

Militan Hamas menangkap Yarden dan Shiri Bibas serta kedua anak mereka saat mereka memimpin serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023. Yarden dibebaskan pada 1 Februari 2025.

Hamas juga akan membebaskan enam sandera yang masih hidup pada hari Sabtu, termasuk Hisham al-Sayed dan Avera Mengisto, yang ditahan di Gaza sebelum dimulainya perang di sana. (AFP/Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home