Hampir 14.000 Pemuda Papua Telah Mendaftar Jadi Anggota Polisi
JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM-Warga Papua antusia untuk mendaftar menjadi bintara polisi untuk penerimaan RIM terpadu Tahun Anggaran 2024 di Papua. Tercatat pendaftar secara daring mencapai total 13.949 orang, berdasarkan data Sekretariat Subbagdiapers Biro SDM Polda Papua.
Hal tersebut langsung mendapat apresiasi tinggi dari para tokoh di Papua. Ondoafi atau Kepala Suku Sosiri,Boas Asa Henock, menyatakan, dukungan dan apresiasi atas program penerimaan 2.000 Bintara Polri di lingkungan Polda Papua. Apalagi, ada kuota khusus bagi anak kepala suku atau ondoafi dan penerimaan itu juga diutamakan kepada Orang Asli Papua (OAP).
“Program ini merupakan bentuk penghormatan dari Polri terhadap para ondoafi dan kepala suku di Papua,” kata Ondoafi Sosiri Boas Asa Henock di Sentani, Kabupaten Jayapura, hari Senin, (20/5/2024).
Ia mengatakan walaupun ada kekhususan namun proses pelaksanaan perekrutan calon Bintara Polri nanti bisa dilakukan sesuai prosedur. Fredikus Gebze selalu Tokoh masyarakat pemangku adat juga mengimbuh atas apresiasi Kapolri terhadap penerimaan Polri pada OAP ini
“Dalam rangka rekrutmen ini, Kepolisian Republik Indonesia memberikan kemudahan untuk kami, mari kita sambut, kita ikuti prosedur. oleh karena itu, anak anak Papua harus siap menjaga kehormatan dan sikap dan betul betul siap untuk menjadi anggota Polri, karena penerimaan Polri melalui Polda Papua itu Bersih, Transparan dan Akuntabel dan humanis.” kata Fredikus Gebze
Menurut dia, perekrutan Akpol Bintara dan Tamtama Polri baru dalam jumlah besar tersebut dengan memprioritaskan anak asli Papua merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi yang besar dari negara dan pemerintah saat ini kepada masyarakat di Bumi Cenderawasih.
Yustina Pangrasia, selaku Sekretaris Pansus Avirmasi Prov. Papua Selatan memberikan apresiasi penuh atas rekrutmen Polri terhadap orang asli Papua.
“Sistem BETAH yang diberlakukan (Bersih, Transparan dan Akuntabel dan Humanis) kami sangat yakin dan berlaku. Terimakasih Bapak Kapolri atas kesempatan yang baik kepada kami orang Papua, dengan itu kami bisa mengabdi dan siap menjadi garda terdepan Indonesia” kata Yustina Pangrasia.
Kepala Kantor Komnas HAM Provinsi Papua juga selaku Tim Pengawas Eksternal Rekrutmen Polri Polda Papua , Frit B. Ramandey, juga memberi apresiasi kepada Kapolri yang memberikan kebijakan dalam penerimaan Bintara Polri dengan kuota 10.000. Ini Hal ini juga terkait rekrutmen Polisi Tahun 2024 yang mengalami inovasi dengan beberapa kemudahan
“Polda Papua telah membuka pendaftaran di Timika sebagai sebuah terobosan untuk mempermudah anak-anak Papua dalam proses rekrutmen di Jayapura maupun yang berada di Timika,” kata Frits Ramandey.
Dikatakannya, hal yang lain adalah ada kebijakan afirmatif, di mana penurunan dari usia 21 tahun menjadi 25 tahun adalah sebuah kebijakan afirmatif Mabes Polri untuk merekrut anak-anak Papua.
“Selain itu, dari seluruh tahapan seleksi Polda Papua telah melibatkan unsur eksternal dalam rangka memastikan seluruh tahapan-tahapan seleksi berjalan transparan dan Humanis sebagai sebuah bentuk keterbukaan terhadap proses rekrutmen itu sendiri,” katanya.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada bapak Kapolri yang memiliki Kebijaksanaan kearifan yang memberikan kuota 10. 000 untuk Polda Papua yang tahapannya setiap tahun 2.000 bintara Polri sebagai sebuah keberpihakan bagi orang Papua,” katanya.
Ketua Tim Kerja MRP (Majelis Rakyat Papua) untuk Penanganan Aspirasi dan Permasalahan OAP, Benny Sweny, mengungkapkan terima kasih kepada Kapolri yang akan merekrut 10 ribu orang untuk ditugaskan di jajaran Polda Papua, yang tersebar di empat provinsi, yakni Provinsi Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Kapolri atas kebijakannya yang menambahkan kuota penerimaan anggota Polri pada Polda Papua yang telah memberikan kuota kepada Putra-putri Papua. Program rekrutmen tersebut bentuk upaya Polri memberikan pelayanan dan keamanan yang optimal kepada masyarakat Papua,” katanya.
Penerimaan bagi 2.000 pemuda dari empat provinsi yang berada di wilayah hukum Polda Papua ini nantinya akan berdampak positif terhadap pembangunan daerah, sebab mereka nantinya akan dikembalikan ke daerah masing untuk mengabdi dan melayani masyarakatnya.
“Karena itu di setiap kesempatan kami minta tokoh masyarakat, adat dan agama untuk mempersiapkan para pemudanya yang ingin menjadi anggota Polri,” kata Kapolda Papua, Irjen Pol Fakhiri di Jayapura.
Sebelumnya, Asisten SDM Kapolri, Irjen Dedi Prasetyo, mendorong para kapolres di Papua aktif melakukan sosialisasi rekrutmen Polri, mengingat yang direkrut penduduk asli Papua, juga anak-anak yang lahir dan besar di Papua.
Dedi menambahkan, 2.000 personel yang akan direkrut itu termasuk 150 paramedis, khususnya tenaga dokter, bekerja sama dengan Universitas Cenderawasih (Uncen).
Karo SDM Polda Papua, Kombes Pol. Sugandi mengatakan, jumlah pendaftar tersebut mencakup berbagai kategori jalur, mulai dari Taruna/i hingga Bintara Rekpro Disabilitas. Dari total pendaftar, sebanyak 9.411 orang telah berhasil diverifikasi oleh pihak berwenang.
“Dari pendaftar yang kami terima, 9.411 di antara mereka telah melalui proses verifikasi. Mereka berasal dari berbagai jalur, dengan mayoritas pendaftar dari jalur bintara PTU,” kata Sugandi.
Dia mengingatkan para calon siswa Polri untuk tidak mudah tergiur oleh tawaran jasa calo seleksi yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan uang. Dia menegaskan bahwa proses penerimaan Polri tidak memerlukan biaya.
“Dalam proses seleksi ini, kami berkomitmen untuk menjaga ketatnya proses dan transparansi. Kami juga mengingatkan para calon siswa agar tetap semangat, belajar dengan giat, dan tidak tergoda oleh calo. Masuk Polisi itu gratis,” katanya.
Diketahui, penerimaan bagi 2.000 pemuda dari empat provinsi yang berada di wilayah hukum Polda Papua ini nantinya akan berdampak positif terhadap pembangunan daerah, sebab mereka nantinya akan dikembalikan ke daerah masing untuk mengabdi dan melayani masyarakatnya.
Berdasarkan data yang ada, selama tiga tahun terakhir, Polda Papua telah merekrut 3.939 orang personil Polri, dengan rincian 2.167 personel pada 2021, 794 personel personel pada tahun 2022 dan 978 personel pada 2023.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...