INDONESIA
Penulis: Endang Saputra
07:55 WIB | Jumat, 10 Februari 2017
Hanura Kecam Tindakan Tidak Terpuji Presdir Freeport
JAKARTA,SATUHARAPAN.COM – Partai Hanura mengecam tindakan buruk Presiden Direktur PT Freeport, Chapy Hakim terhadap Muchtar Tompo, anggota DPR dari Partai Hanura. Partai Hanura menilai tindakan Chapy Hakim yang terjadi di ruang Komisi VII DPR RI, pada hari Kamis (9/2) adalah tidak terpuji.
Komisi VII DPR menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan beberapa perusahaan pertambangan mineral dan industri smelter pada hari Kamis siang. Usai RDPU Muchtar Tompo ditunjuk-tunjuk dengan kata-kata kasar oleh Chapy Hakim karena dalam rapat penjelasan Chapy dianggap tidak konsisten.
“Insiden yang terjadi di Komisi VII dalam rapat kerja ini sangat kita sayangkan, apalagi tindakan tersebut dilakukan di ruang rapat. Itu tindakan premanisme dan tindakan buruk yang tak patut dilakukan oleh Direktur Freeport, Cheppy Hakim terhadap Anggota DPR yang juga kader Partai Hanura,” kata Wakil Ketua Komite I DPD RI, Benny Rhamdani, di Jakarta hari Kamis (9/2).
Tindakan itu kata Benny, adalah bentuk penghinaan terhadap Bangsa dan Negara. "Sebagai Anggota DPR, Muchtar Tompo ini bukan mewakili partai, tapi dia mewakili rakyat Indonesia di Parlemen. Dia juga mewakili negara,” kata dia.
Untuk itu kata Benny Rhamdani, dirinya meminta agar Dirut PT Freeport yang juga mantan KSAU itu segera meminta maaf bukan hanya ke Kader Hanura, tapi juga ke masyarakat luas.
“Harusnya sebagai mantan militer berpegang teguh pada Sapta marga, jangan karena sudah pensiun dia lebih mementingkan asing dan mengabaikan negaranya sendiri,” kata dia.
Jadi kata dia, ini merupakan tindakan penghinaan tidak saja ke partai Hanura, tapi juga tindakan penghinaan terhadap masyarakat Indonesia dan lembaga resmi DPR RI.
“Ini penghinaan dan mengangkangi kehormatan negara. Bukan hanya mempermalukan lembaga DPR, tapi juga menyakiti bangsa sendiri. Tindakan Chapy Hakim bukan saja sebagai 'Contemp of Parlement', tapi nyata-nyata menghina bangsa Indonesia,” kata Benny yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi Partai Hanura itu.
“Ini seakan-akan dia pasang badan membela perusahaan Freeport dari pada harus membela 248 juta rakyat Indonesia. Dia Ini antek asing,” kata dia.
Untuk itu, jika tidak minta maaf, maka kata Benny Rhamdani, dirinya siap menggalang kekuatan guna mengusir Freeport dari Indonesia.
“Saya bersama dengan beberapa elemen masyarakat, siap menggalang dukungan untuk mengusir Freeport dari Indonesia. Kekayaan sumber daya alam harus dikuasi kembali negara,” kata dia.
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...