Hanya Ada di Yogyakarta: Hari Raya Seni Rupa

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - April hingga Juni setiap tahun menjadi bulan berkah bagi perupa Yogyakarta. Banyak pameran seni rupa dihelat di berbagai sanggar/galeri seni rupa maupun cafe baik pameran tunggal maupun bersama.

"Sebenarnya ini bukan fenomena baru. Sudah sejak lama perupa di Yogyakarta berpameran pada bulan-bulan tersebut. Hampir setiap bulan sepanjang tahun pameran-pameran seni rupa banyak digelar di berbagai tempat seni di Yogyakarta." jelas perupa Joseph Wiyono saat ditemui satuharapan.com pada pembukaan pameran "Antagonism" di Sangkring art space Rabu (1/3) lalu.

Lebih lanjut Joseph Wiyono yang juga dosen seni rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta menjelaskan bahwa saat ini dengan lebih dari 4000-an perupa, Yogyakarta adalah wilayah yang kondusif bagi perkembangan seni rupa terlebih dengan sejarah panjangnya telah turut mewarnai dunia seni rupa tanah air.

Istilah Hari Raya Seni Rupa muncul ke permukaan dalam beberapa tahun terakhir. Ini tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) yang pada masa lalu selalu dihelat pada setiap 7 Juni - 7 Juli di Benteng Vredeburg dan sekitarnya. Bulan-bulan ini menjadi semacam bulan memanen bagi perupa. FKY pertama kali dihelat pada tahun 1989. Setahun sebelumnya pada bulan yang sama untuk pertama kali digelar "Biennale Yogya". Dua peristiwa besar tersebut dalam perkembangannya turut memberi warna perjalanan seni rupa di Yogyakarta.

Jika ditarik mundur ke belakang pesta seni rupa sesungguhnya sebelum FKY atau Biennale terjadi di bulan tersebut bersamaan dengan gelar pameran Dies Natalis dan Lustrum ISI Yogyakarta. Pameran Hari Jadi ISI Yogyakarta sejak tahun 1970-an selalu digelar di Kota Yogyakarta, seperti Galeri Sono Budoyo atau Galeri Seni Sono.

Seniman-perupa Yaksa memberikan gambaran bahwa secara tidak sengaja pada bulan-bulan tersebut banyak seniman di kawasan Onderdistrik Kasihan dan Sewon, Bantul selalu merapikan studio atau rumah kediaman, memajang karya di dinding ruang tamu, sehingga tampak suasananya menjadi seperti ada Open House di Hari Raya.

"Pada tahun 2015 di Yogyakarta pada bulan yang sakral tersebut digelar 114 pameran seni rupa, tentu boleh ditanya berapa karya-karya terbaru diperlihatkan kepada publik luas? Berapa puluh studio-studio terbuka untuk dikunjungi saat itu?." jelas Yaksa.

ARTJOG mempunyai daya pikat yang luar biasa, yang semakin menguatkan bahwa bulan Mei-Juni-Juli menjadi layak disebut Hari Raya Seni Rupa. Pameran-pameran di galeri-galeri yang ada di Yogya juga dipenuhi Jadwal Pameran di bulan sakral tersebut. Tidak ketinggalan Pameran BAKABA akhirnya juga digelar Komunitas Sakato selanjutnya juga memilih waktu yang hampir bersamaan. Disambung Yogya Annual Art ( YAA ) juga turut memperkuat bahwa bulan Mei-Juli yang penuh "berkah keindahan" ini menjadi penegasan bagi Hari Raya Seni Rupa.

Dan secara kebetulan juga bulan Mei-Juli adalah bulan liburan sekolah setelah ujian/kenaikan kelas.

Berikut beberapa pameran seni rupa selama bulan Mei-Juli 2017: 1.) Pameran NETRAJAPU dibuka 4 Mei 2017 di Bentara Budaya. 2). Pameran Representasi di Pendopo Art Space (6/5). 3). Pameran In MATERIAL di  Ruang Dalam Art House (9/5). 4). Pameran  Yogya Anual Art #2 Bergerak | The Gift  di Sangkring Art Space Bale Banjar Sangkring (15/5). 5). Pameran International Miniprint di Sangkring Art Project. 6). Pameran Seni Rupa Tribute To S TEDDY di  Museum dan Tanah Liat. 7). Pameran Live Story di Tahun Mas Artroom (16/5). 8). Solo Show by Lugas Sillabus di Golden Landscape (17/5). 9). Pameran Unlimited di Indie Art house (18/5). 10). Plataran Djoko Pekik akan menggelar pameran SUKA PAGI SUKA dan Seninjong#2. 11). Solo Exhibition by Budi Ubrux bertema Rajakaya di Taman Budaya Yogyakarta. 12). ART|JOG|2017 di Jogja National Museum dibuka 19 Mei 2017. 13). 20th Anniversary OHD Museum Magelang (20/5).

"Selamat berhari raya seni rupa, Yogyakarta."