Hanya oleh Anugerah
Tak ada yang pantas kubanggakan, tak ada yang patut aku keluhkan, karena semua itu hanya karena anugerah.
SATUHARAPAN.COM – ”Anugerah membawaku sampai titik ini. Dan hanya oleh anugerah, aku akan melangkah maju.” Begitu bunyi sebuah kutipan indah tanpa nama yang saya temukan. Sungguh benar!
Dan itulah yang sedang dirayakan seluruh umat Kristen di seantero jagad pada Minggu kemarin. Kebahagiaan karena sepanjang waktu diyakini ada anugerah dari Dia Yang Mahakuasa yang menghendaki kehidupan kita yang indah, yang berserah, karena senantiasa ada anugerah yang menyertai, dan kehidupan kekal menanti.
Dalam sebuah kisah nyata, sepasang kekasih memutuskan untuk menikah meskipun mereka harus bekerja keras untuk menyambung hidup. Suatu hari kelak, ketika ekonomi keluarga membaik, mereka berharap dikaruniai anak. Tak disangka, berita kehamilan datang amat segera. Sekalipun belum siap, namun mereka tetap bersyukur dan percaya bahwa jika Tuhan memberkati dengan momongan, maka Tuhan pasti akan memampukan untuk membesarkannya.
Namun, alangkah terkejutnya mereka ketika dokter mengabarkan bahwa dalam perut si calon ibu, sedang bertumbuh lima calon bayi. Mereka harus membesarkan lima anak sekaligus! Bagaimana mungkin dengan ekonomi yang bahkan hanya cukup untuk mereka berdua, mereka harus memberi makan, sekolah, pakaian, bagi lima anak!
Di awal mereka berontak. Mereka marah. Tuhan tidak adil kepada lima anak itu, jika mereka harus hidup menderita karena keuangan keluarga tak bisa mencukupi kebutuhan mereka. Bagaimana kalau mereka sakit? Bagaimana kalau terjadi sesuatu yang tak terduga? Mengapa kembar lima itu tidak diberikan saja kepada pasangan yang kaya? Tuhan memberi beban yang terlalu berat kepada keluarga itu. Demikian keluh mereka.
Dokter kemudian memberi pilihan untuk menggugurkan kandungan jika mereka tidak mungkin menanggung beban itu. Tawaran itu membuat mereka berpikir. Namun, melalui doa-doa, mereka diberi keyakinan, bahwa mereka tidak sendiri. Kembar lima itu adalah anugerah, dan jika Tuhan memberikannya, tentu Tuhan juga tidak akan lepas tangan.
Iman mereka menjadi kenyataan. Pasangan itu melewati berbagai tantangan. Banyak kesulitan yang mereka hadapi. Namun, selalu saja tangan Tuhan hadir. Anugerah Tuhan selalu cukup bagi mereka. Tidak pernah terlambat, selalu pada waktu yang tepat. Bukti kuat yang menunjukkan betapa segala yang terjadi adalah semata anugerah, membuat mereka semakin rendah hati, lebih bersabar, semakin tenang menghadapi berbagai rintangan hidup.
Kepasrahan kepada Yang Mahakuasa membawa ketenangan. Sesungguhnyalah, tak ada hidup yang sepenuhnya dipenuhi wangi bunga mawar dan indahnya bulan purnama. Bukan itu yang dijanjikan oleh Sang Pencipta. Yang dijanjikannya adalah kekuatan untuk setiap hari, kesempatan istirahat saat penat, cahaya yang menerangi jalan, pertolongan dari surga, kasih yang tak berkesudahan. Itu adalah anugerah dalam setiap langkah kehidupan.
Semua hanya karena anugerah. Sola gratia! Soli Deo Gloria!
Editor : Yoel M Indrasmoro
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...