Harga Cabai Palu Masih Bertahan Tinggi
PALU, SATUHARAPAN.COM - Harga cabai di Kota Palu hingga kini masih bertahan setelah naik cukup tajam beberapa waktu lalu menyusul banyaknya petani yang mengalami gagal panen akibat kondisi cuaca yang tidak mendukung.
Pantauan di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Masomba, Bambaru dan Manonda Palu, Senin (4/11), harga cabai belum juga turun dan bertahan pada kisaran Rp70.000 per kg.
Normalnya, harga cabai di tingkat pengecer di pasaran setempat hanya berkisar pada Rp25.000 per kg.
Kenaikan harga terjadi akibat produksi petani menurun drastis gara-gara musim kemarau panjang yang melanda sejumlah wilayah sentra produksi cabai di Sulteng.
Selama ini, dua daerah sentra produksi hortikultura adalah Kabupaten Sigi dan Poso. Saat kemarau panjang petani mengalami kesulitan air sehingga banyak tanaman cabai dan lainnya mati.
Dampak dari kondisi cuaca yang tidak mendukung tersebut petani banyak gagal panen dan merugi besar. IItulah yang memicu harga cabai di pasaran naik dan hingga kini belum juga ada tanda-tanda akan turun," kata Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah, Zainuddin Hak.
Menurut dia, harga cabai baru akan turun kembali jika sudah musim panen raya.
Meski produksi petani menurun, tetapi stok cabai di pasaran masih cukup tersedia dalam jumlah memadai. Hanya saja memang harganya masih tinggi.
Sejumlah petani di Kabupaten Sigi membenarkan musim panen sebelumnya rata-rata petani cabai gagal panen.
"Kita berharap pada panen kali ini tidak lagi gagal," kata Marlan, seorang petani di Desa Berdikari, Kecamatan Palolo.
Ia mengatakan jika tidak ada aral melintang, dua pekan lagi akan panen cabai sebanyak 1.500 pohon.
Hal senada juga disampaikan Rio, seorang petani cabai di Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi.
Dia juga mengatakan dalam bulan ini akan panen cabai. Tampaknya panen kali ini akan mengembirakan dibanding sebelumnya gagal total.
Para pedagang mengaku harga cabai masih tinggi karena panen belum tiba. "Kalau sudah panen raya, harga dipastikan turun," kata Ny Nur, seorang pedagang di kawasan Masomba Palu. (Ant)
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...