Harga Emas Mencapai Rekor Tertinggi, 1.931 US Dolar per Ounce
SATUHARAPAN.COM-Harga emas melonjak ke rekor tertinggi pada akhir perdagangan hari Senin (27/7 atau Selasa pagi WIB), ketika investor mencari perlindungan dari kemungkinan terpukulnya ekonomi global yang sedang dilanda pandemi dan peningkatan pertikaian Amerika Serikat dan China, yang menghantam dolar ke level terendah dalam dua tahun terakhir.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, berhasil menembus level psikologis 1.900 dolar AS, melonjak 33,5 dolar AS atau 1,77 persen, menjadi ditutup pada 1.931 dolar AS per ounce pada Senin, menurut AP.
Emas berjangka naik 7,5 dolar AS atau 0,4 persen menjadi 1.897,5 dolar AS pada hari Jumat (24/7/2020), setelah terangkat 24,9 dolar AS atau 1,34 persen menjadi1.890 dolar AS pada Kamis (23/7/2020), dan menguat dua hari sebelumnya masing-masing 21,2 dolar AS dan 26,5 dolar AS.
"Dolar kehilangan daya tarik dan Anda akan terus melihat lonjakan emas karena dolar jatuh," kata Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya. “Semuanya mengklik untuk emas. Ada prospek tinggi bahwa Federal Reserve akan meningkatkan upaya mereka untuk memperbaiki ekonomi dan ketidakpastian pandemi akan berarti bahwa perdagangan stimulus akan tetap ada."
Indeks dolar mencapai level terendah dalam dua tahun karena ketegangan AS dan China serta kekhawatiran tentang ekonomi AS ketika infeksi COVID-19 tidak menunjukkan tanda-tanda perlambatan di ekonomi terbesar dunia itu.
Emas telah melambung 28 persen sepanjang tahun ini, menandai pergeseran dari sebelum pandemi, ketika emas harus bersaing dengan safe havens lain seperti dolar, terutama di tengah-tengah ketegangan China-AS, yang membatasi aliran masuk ke dalam emas.
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...