Harga Minyak Dunia Turun dalam Dua Hari
SATUHARAPAN.COM – Harga minyak turun untuk hari kedua di tengah tanda-tanda meningkatnya persediaan Amerika Serikat dan kekhawatiran pada pertumbuhan ekonomi.
West Texas Intermediate turun di bawah US$79 per barel setelah turun hampir satu persen pada hari Rabu (18/1) karena penjualan ritel AS melambat, memicu kekhawatiran potensi perlambatan.
American Petroleum Institute melaporkan kenaikan 7,6 juta barel dalam stok komersial, menurut orang-orang yang mengetahui data tersebut, yang mencerminkan dampak berkepanjangan dari cuaca dingin Desember yang berdampak menutup kilang.
Hari Kamis (19/1) juga menandai hari pertama dari serangkaian pemogokan di Prancis, termasuk di kilang negara. Sementara pemogokan pertama hanya akan berlangsung 24 jam, aksi industri akhir tahun lalu menutup sebagian besar pemrosesan minyak mentah negara itu, meredam permintaan Eropa dan menaikkan harga bahan bakar.
Minyak mentah telah mengalami awal yang tidak stabil untuk tahun ini, anjlok sebesar 10 persen dalam dua sesi pertama hanya untuk pulih, karena pembukaan kembali China mendominasi narasi perdagangan.
Faktor ayunan besar untuk pasar adalah prospek permintaan, dengan ekonomi industri mencari pendaratan yang lembut karena suku bunga naik dan China muncul dari penhcabutan pembatasan COVID-19.
“Masih ada sejumlah besar ketidakpastian seputar ekonomi global,” kata Tamas Varga, seorang analis di broker PVM Oil Associates Ltd. “Mungkin waktunya sudah matang untuk aksi ambil untung, dan serangkaian data ekonomi AS yang mengecewakan adalah titik pemicunya.”
Di pasar fisik, Unipec China telah mengambil kargo minyak Zakum Atas dari Uni Emirat Arab, membeli setara dengan sembilan juta barel. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...