Harga Minyak Dunia Turun Karena Produksi Libya Meningkat
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Harga minyak dunia turun pada Senin (Selasa, 7/1 pagi WIB) untuk sesi kelima berturut-turut, karena produksi Libya meningkat dan skeptisisme laporan terbaru yang menunjukkan pengetatan pasokan minyak AS.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Februari menurun 53 sen menjadi ditutup pada 93,43 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga minyak AS telah mundur sejak ditutup di 100,32 dolar AS per barel pada 27 Desember.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari turun 16 sen menjadi 106,73 dolar AS per barel di perdagangan London.
Penurunan itu terjadi ketika Libya mulai meningkatkan produksi minyaknya setelah pemerintah Libya pada pekan lalu meyakinkan para penduduk di kota Ubari untuk mengakhiri blokade ladang minyak Al-Sharara yang telah berlangsung selama lima bulan.
Produksi ladang minyak Al-Sharara mencapai 207.000 barel per hari pada Senin, dibandingkan dengan 60.000 barel pada Sabtu (4/1), seorang pejabat minyak Libya mengatakan kepada AFP.
Namun sebuah blokade ekspor minyak Libya dari sejumlah terminal masih berlanjut.
Bob Yawger, direktur energi pada Mizuho, mengatakan berita terbaru di Libya telah menciptakan persepsi bahwa produksi akan “perlahan-lahan meningkat”.
Pedagang juga skeptis atas laporan persediaan minyak AS baru-baru ini yang menunjukkan penurunan besar dalam cadangan minggu-minggu terakhir tahun ini. Mereka yakin bahwa penurunan itu berasal dari pengurangan aset-aset para penyuling untuk tujuan pajak daripada kenaikan asli dalam permintaan minyak. (AFP/Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...