Harga Minyak Meningkat, ESDM Cermati Perhitungan Harga BBM
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mencermati kemungkinan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kemungkinan dapat berubah lagi agar harga yang ditetapkan dapat diterima masyarakat.
“Sekarang masih proses menghitung terus. Kita melihat bahwa harga baru yang telah dikalkulasi dengan baik oleh kementerian dapat diterima masyarakat,” kata Naryanto Wagimin Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas (Migas) Direktorat Jenderal Migas, Kementerian ESDM kepada para pewarta seusai Silaturahim Ditjen Migas dan Wartawan di Gedung Ditjen Migas, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/2).
Naryanto mengatakan, harga minyak mentah dunia saat ini tengah menuju 60 dolar AS per barrel.
Saat ini harga BBM, baik solar maupun premium, berada di level Rp6.400 hingga Rp6.600 per liter.
“Kami yakin harga itu mampu dibeli masyarakat,” kata Naryanto.
Naryanto mengemukakan tidak menutup kemungkinan harga BBM akan disubsidi lagi apabila mencapai level harga tertentu.
"Kalau harga bensin menyentuh Rp9.500, kita pasti akan subsidi," kata Naryanto.
Naryanto menjelaskan bahwa berdasar pertemuan jajarannya dengan Kementerian Keuangan beberapa waktu lalu dia diberi analisis dari Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro, jika harga minyak dunia melorot hingga 30 dolar AS per barel, hal tersebut tentu berbahaya bagi kesehatan fiskal negara.
Sekadar informasi, saat ini harga jual premium di Jawa dan Madura mencapai 6.700 rupiah per liter, sedangkan di Bali yakni 7.000 rupiah per liter dengan berdasar Peraturan Presiden Nomor 191 tahun 2014 Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.
Editor : Eben Ezer Siadari
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...