Harga Minyak Naik Lagi karena Kecemasan Investor Berkurang
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Harga minyak dunia naik lagi pada Jumat (Sabtu 18/10 pagi WIB) untuk kedua hari berturut-turut, menyusul data permintaan bensin yang kuat di Amerika Serikat, ketika sentimen investor mantap di pasar ekuitas global.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, naik tipis lima sen menjadi 82,75 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember naik 34 sen menjadi 86,16 dolar AS per barel di perdagangan London.
Para analis mengatakan pasar terus mengambil harapan penuh dari data persediaan energi Kamis, yang menunjukkan persediaan bensin turun 4,0 juta barel pada pekan lalu.
"Kami kemarin melihat bahwa permintaan sangat kuat, terutama bensin, karena lebih banyak orang mengemudi dan belanja," kata Carl Larry, kepala konsultasi Oil Outlooks and Opinions.
"Kami sedikit `oversold` dan sekarang perekonomian terlihat sedikit lebih stabil."
Pergerakan Jumat terjadi ketika pasar ekuitas di Inggris, Prancis, dan Jerman semua menguat sedikitnya 1,8 persen karena para investor memburu saham-saham murah menyusul penurunan tajam awal pekan ini. Pasar ekuitas AS juga kokoh lebih tinggi.
Sebuah reli yang lebih luas pada investasi-investasi berisiko tinggi "telah menarik kompleks minyak mentah," kata Matt Smith, analis di Schneider Electric.
Sejak pertengahan Juni, harga minyak AS telah jatuh sekitar 22 persen dan Brent jatuh sekitar 25 persen di tengah kekhawatiran melimpahnya pasokan.
Penurunan harga minyak telah membantu mendorong harga bensin di AS turun ke rata-rata nasional 3,14 dolar AS per galon dibandingkan dengan 3,36 dolar AS pada tahun lalu, menurut Asosiasi Otomotif Amerika. Harga bensin yang lebih rendah sering mendorong konsumsi yang lebih tinggi. (AFP)
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...