Harga Minyak Turun karena Investor Fokus pada Laporan Pasokan AS
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Penurunan harga minyak dunia di kawasan Asia karena investor fokus pada tanda-tanda positif dalam laporan pasokan AS sementara juga mengikuti krisis di Yaman.
Antara Kamis (23/4), mengutip, Daniel Ang yang menyebut “Kami tetap `bullish` pada minyak dan ini bergantung pada persediaan minyak mentah AS.” Daniel Ang adalah analis investasi pada Phillip Futures di Singapura.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) turun 24 sen menjadi 55,92 dolar AS, sementara minyak mentah Brent turun 35 sen menjadi 62,38 dolar AS dalam perdagangan sore.
Cadangan minyak mentah komersial AS pada periode yang berakhir 17 April naik untuk ke-15 pekan berturut-turut, menambahkan 5,3 juta barel, Departemen Energi AS (DoE) pada Rabu (22/4) menyebuet peningkatan harga minyak tersebut mengangkat pasokan minyak AS ke tingkat rekor tertinggi.
Namun, produksi minyak AS turun 18.000 barel per hari, setelah mengalami penurunan 20.000 barrel minggu sebelumnya.
Para dealer berharap pelambatan produksi serpih (shale) AS bisa mengurangi kelebihan pasokan minyak mentah global, yang menyebabkan jatuhnya harga lebih dari 50 persen antara Juni hingga Januari.
United Overseas Bank Singapura mengatakan pasar minyak masih "fluktuatif" karena para pedagang terus mencermati situasi di Yaman.
Sebuah koalisi yang dipimpin Arab Saudi pada Rabu meluncurkan serangan udara baru terhadap pemberontak di Yaman, sehari setelah menyatakan mengakhir serangan udaranya yang telah berlangsung satu bulan. (Ant).
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...