Harga Minyak Turun, OPEC Akan Pangkas Produksi
Pertemuan OPEC di Wina Dibayangi Wabah COVID-19, Termasuk Apakah Menggunakan Video atau Pertemuan Langsung.
WINA, SATUHARAPAN.COM-Organisasi negara-negara pengekspor minyak, OPEC, dan mitranya tengah mempertimbangkan pengurangan produksi dalam jumlah besar untuk mengangkat harga yang anjlog akibat wabah virus corona, kata menteri perminyakan Aljazair pada hari Selasa (3/3), ketika para menteri mulai akan bertemu di Wina pekan ini.
OPEC sudah mengurangi produksi mulai 1 Januari sebesar 2,1 juta barel per hari, sebuah angka yang mencakup pemotongan sukarela tambahan oleh Saudi Saudi. Tetapi itu belum cukup untuk melawan dampak wabah virus terhadap China, importir minyak terbesar di dunia, dan di seluruh dunia. Karena pabrik-pabrik terganggu, lebih sedikit orang yang bepergian dan bisnis lainnya melambat, menurunkan permintaan minyak.
Pertemuan OPEC kali ini juga dibayangi oleh wabah virus corona, dan para pejabat mempertimbangkan akan mengadakan pembicaraan secara langsung atau melalui video. OPEC mengatakan jumlah delegasi yang hadir akan terbatas dan wartawan tidak diizinkan masuk.
“Ini akan sulit secara diplomatis. Para menteri berjabat tangan, berpelukan, mencium (di pipi). Apa yang akan kita lakukan?" kata salah satu delegasi dikutip Reuters.
Sebelum pertemuan, sumber mengatakan bahwa Arab Saudi dan beberapa produsen lain telah mengusulkan pengurangan 1 juta barel per hari dari output pada kuartal kedua 2020.
Harga minyak jatuh 20 persen sejak awal tahun ini menjadi sekitar US$ 52 per barel. "Kami akan membahas kemungkinan pemotongan substansial baru dengan menarik dari pasar jumlah yang tidak dikonsumsi karena wabah virus corona," menteri perminyakan Aljazair dan Presiden OPEC, Mohamed Arkab, dikutip kepada kantor berita APS.
Editor : Sabar Subekti
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...