Hari Berkabung Nasional di Italia untuk Korban Gempa
ROMA, SATUHARAPAN,COM - Hari berkabung nasional dimulai di Italia pada Sabtu (27/8) untuk menghormati hampir 300 orang yang meninggal dunia ketika gempa bumi melanda bagian tengah negara tersebut.
Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, dijadwalkan menghadiri upacara pemakaman kenegaraan bagi para korban gempa di Arquata, salah kota yang terpapar gempa.
Bendera setengah tiang dikibarkan di seantero negeri selagi rakyat Italia berbelasungkawa untuk para korban.
Secara keseluruhan korban meninggal dunia akibat gempa telah mencapai 278 orang. Lebih dari 200 orang di antaranya meninggal di Kota Amatrice, sedangkan sisanya di Arquata, Accumoli, dan Pescara del Tronto.
Sebagian besar jenazah dikumpulkan di kamar mayat sementara di sebuah hanggar di Kota Rieti. Di sana, orang-ordang dapat berkunjung untuk mencari sanak famili mereka.
Selain korban meninggal dunia, gempa berkekuatan 6,2 pada skala Richter yang melanda pada Rabu (24/8) itu menyebabkan 388 orang cedera dan 2.000 orang menjadi tunawisma.
Hingga kini para regu penyelamat belum berhasil menemukan korban selamat di antara reruntuhan bangunan. Upaya mereka terhambat oleh ratusan gempa susulan. Salah satu gempa susulan berkekuatan 4,3 pada skala Richter dan merusak jembatan di Amatrice.
“Mari berharap jembatan itu tidak rubuh atau kota akan terputus dari kedua arah,” kata Wali Kota, Sergio Pirozzi.
Upaya penyelamatan disokong oleh status darurat yang diterapkan Pemerintah Italia di daerah yang terpapar gempa. Melalui status darurat itu pula, dana bantuan sebesar 50 juta euro atau Rp743 miliar dikeluarkan. (bbc.com)
Editor : Sotyati
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...