Loading...
SAINS
Penulis: Dedy Istanto 14:17 WIB | Senin, 29 Juli 2013

Hari Harimau se-Dunia: Perlawanan pada Internet Yang Memfasilitasi Perdagangan Harimau

flyer dalam perayaan International Tiger Day (www.tigerday.org) dan (foto : Dedy Istanto).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Para pegiat pelestarian harimau Sumatera menyerukan perlawanan terhadap jaringan internet yang memfasilitasi perdagangan satwa liar dilindungi, termasuk harimau Sumatera yang terancam punah. Mereka menyebutkan bahwa jaringan internet telah dijadikan sarana untuk perdagangan ilegal ini.

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan sub-spesies harimau terakhir yang tersisa di Indonesia. Sebelumnya Indonesia memiliki Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) dan Harimau Bali (Panthera tigris balica) yang dinyatakan punah pada tahun 1930 untuk harimau bali dan 1980 harimau jawa. Indonesia termasuk dalam 13 negara yang memiliki spesies harimau, maka kepedulian masyarakat akan keberadaan harimau perlu dilestarikan.

Global Tiger Day atau Hari Harimau se-Dunia merupakan peringatan tahunan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian harimau. Sejak dilahirkan hari peringatan dalam Pre Tiger Summit di Bali pada Juli 2010 dan ditetapkan dalam pertemuan tingkat tinggi (Tiger Summit) di St. Petersburg, Rusia di tahun yang sama.

Dalam pertemuan tersebut hadir sejumlah perwakilan dari 13 negara yang memiliki harimau dan juga berbagai lembaga pemerhati harimau dari seluruh dunia. Tujuan pertemuan untuk memperkuat proteksi habitat harimau dan meningkatkan dukungan masyarakat luas terhadap upaya konservasi harimau secara global.

Akibat Deforestasi

Tingginya laju deforestasi terhadap habitat harimau di Sumatera menjadi salah satu penyebab turunnya populasi harimau terakhir  di Indonesia ini. Forum HarimauKita bersama forum peneliti, dan pemerhati konservasi harimau, melaporkan setidaknya ada lebih dari 600 konflik terjadi antara harimau dengan manusia sejak tahun 1998 sampai dengan 2011.

Angka tersebut berdasarkan kompilasi lapangan dari berbagai lembaga seperti Wildlife Conservation Society (WCS), Leuser International Foundation (LIF), Fauna Flora International (FFI-Indonesia Program), Zoological Society of London (ZSL), World Wide Fund (WWF Indonesia) dan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.

Dari sekian banyak jumlah konflik yang terjadi setidaknya ada sekitar 69 ekor harimau yang terbunuh atau ditangkap dan 57 orang dinyatakan meninggal dalam rentang yang sama. Provinsi Riau menjadi satu provinsi yang memiliki tingkat konflik paling tinggi dari sekian provinsi yang memiliki harimau seperti Jambi, Aceh, dan lainnya.

Untuk mensosialisasikan hal tersebut, Forum HarimauKita dengan dukungan Tiger Heart (Jaringan Relawan Forum HarimauKita) mengadakan kegiatan dalam rangka memperingati Global Tiger Day 2013 di Monumen Nasional Jakarta yang jatuh pada hari Senin ini (29/7).

Tema  yang diangkat: “Fight Against Internet Trafficking Through Internet “.  Tema ini dipilih karena perdagangan harimau hidup maupun bagian-bagian tubuh harimau diperdagangkan melalui jaringan internet. Tema ini untuk menyerukan perlawanan jaringan internet yang memfasilitasi perdagangan satwa liar yang dilindungi, termasuk harimau Sumatera.

Berbagai kegiatan akan diadakan di antaranya atraksi kostum dan body painting bertema harimau, kemudian dilanjutkan dengan launching Indonesia Tiger Ambassador 2013, pembagian flyer informasi dan buka puasa bersama.

 

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home