Hari Lingkungan Hidup, SBY: Jangan Rakus Ingat Anak Cucu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta masyarakat Indonesia untuk hemat dalam mengkonsumsi makanan. Juga dalam mengkonsumsi sumber daya alam, harus sehemat dan seefisien mungkin. Presiden SBY menyampaikan pesannya dalam sambutan pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2013 di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/6).
"Jangan rakus, jangan boros, jangan berhambur-hamburan. Ingat anak cucu, ingat masa depan," kata Presiden SBY.
Indonesia mengangkat tema peringatan Hari Lingkungan Hidup dengan Ubah Perilaku dan Pola Konsumsi Untuk Selamatkan Lingkungan, mengadopsi tema PBB Think, Eat, Save.
Sebelumnya, Menteri LH Balthazar Kambuaya dalam sambutannya menjelaskan bahwa tema bermakna pentingnya umat manusia, baik individu, kelompok, maupun bangsa, mengubah cara berfikir, berproduksi, dan berkonsumsi untuk menyelamatkan lingkungan hidup.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap 5 Juni. Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup, setiap tahun memberikan penghargaan kepada individu, kelompok, maupun perwakilan pemerintah daerah yang berprestasi dalam isu lingkungan hidup. Penghargaan-penghargaan itu adalah Kalpataru, Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah Terbaik, Adipura, dan Adiwiyata Mandiri.
Kalpataru Kategori Perintis Lingkungan:
1. Suratimin, dari Desa Semoyo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Nazirudin, dari Nagari Malintang, Sumatera Barat.
3. H. Chaerudin, dari Kelurahan Lebak Bulus, DKI Jakarta.
4. Syahdan, dari Kampung Sentosa Barat, Sumatera Utara
5. Herman Malolende, dari Dusun II Desa Wali Ate, Nusa Tenggara Timur.
Kalpataru Kategori Pengabdi Lingkungan:
1. Darpius Indra, dari Desa Kenagarian Cerocok Anau Ampang Pulai, Sumatra Barat.
2. Koderi, dari Desa Kebonsari, Jawa Timur.
3. Sofia Seven, dari Desa Rejosari, Riau.
Kalpataru Kategori Penyelamat Lingkungan:
1. Kelompok Penyelamat Penyu “Mabes Desobis”, dari Kampung Aisau, Papua.
2. Kelompok Tani Usaha Bina Usaha Maju II, dari Dusun Bendrong, Jawa Timur.
3. PT. Krakatau Tirta Industri, dari Desa Kebonsari, Banten
4. LSM ECOTON, dari Desa Bambe, Jawa Timur.
5. Kelompok Tim Relokasi Kawasan Permukiman Atas Air dari Marga Sari Kalimantan Timur.
Kalpataru Kategori Pembina Lingkungan:
1. H. Amran Nur, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.
2. Vinsencius Nurak, dari Desa Kefa Selatan, Nusa Tenggara Timur.
3. Efi Saefudin, dari Desa Menes, Banten.
Tujuh Anugerah Adipura Kencana diberikan bagi kota yang melampaui batas pencapaian dari segi pengendalian pencemaran air dan udara, pengelolaan tanah, perubahan iklim, sosial, ekonomi serta keanekaragaman hayati, diterima : Kota Surabaya, Kota Tangerang, Kota Malang, Kota Balikpapan, Kabupaten Tulungagung, Kota Bontang, dan Kabupaten Lamongan.
(setgab.go.id/menlh.go.id)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...