Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 18:33 WIB | Kamis, 18 Juni 2015

Hari Pertama Puasa, PNS DKI Tidur-tiduran

PNS DKI tertidur di Blok G, Balai Kota DKI Jakarta di hari pertama puasa. (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Hari pertama memasuki bulan puasa, pegawai negeri sipil (PNS) DKI nampak tidur-tiduran di Blok G, Balai Kota, Jakarta Pusat yang sementara waktu disulap menjadi tempat sholat. Mereka tertidur seusai sholat saat jam istirahat.

Sejak pagi, Balai Agung memang nampak ramai dikunjungi PNS yang bergantian bersembahyang. Staf DKI bagian hubungan masyarakat (humas), Angga mengira-ira mungkin rekan-rekan sejawatnya tersebut kelelahan sehingga tertidur.  

“Mereka capek mungkin. Lagipula ini juga pas jam istirahat. Dibanding harus ngomongin orang, lebih baik istirahat. Kalau di kantor tahu sendiri iklimnya gimana,” ujar Angga kepada satuharapan.com di Balai Kota DKI, Kamis (18/6).

Suasana berbeda di lingkup Balai Kota memasuki hari pertama puasa juga dirasakan sejak pagi. Keadaan Balai Kota nampak sepi. Wartawan salah astu media online swasta, Rebecca Reifi mengaku beberapa petugas pengaman dalam (pamdal) yang biasanya selalu sigap berdiri di depan pintu masing-masing pos, terduduk lemas.

“Mereka bilang ngantuk dan lemes,” ujar Rebecca.

Selain itu, beberapa PNS juga nampak datang terlambat. Mereka tiba hampir pukul 08.30 WIB padahal jam kerja selama Ramadan dimulai pukul 08.00 – 15.00 pada Senin sampai Kamis dan 08.00 – 15.30 WI pada Jumat.

Mendengar laporan hari pertama puasa ini, Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menyatakan kekecewaan terhadap perilaku PNS yang tidak tepat waktu datang ke kantor. Padahal sebelumnya, Djarot juga mengimbau agar PNS yang menjalankan ibadah puasa tetap semangat bekerja, meski biasanya terbawa hawa haus, lapar, lesu, dan mengantuk. PNS juga diminta menahan hawa nafsu, tak hanya nafsu untuk makan dan minum, namun nafsu untuk tidak berbuat jujur.

 “Kita memasuki bulan suci Ramadan dengan hati dan jiwa yang bersih.  Godaan bukan sekadar makan dan minum, godaan yang paling berat menyangkut mulut kita. Kalau kita bisa menahan godaan, jiwa kita fitri, seperti lahir baru,” kata Djarot.

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home