Hasil Tes Tunjukkan Arafat Tewas karena Polonium
RAMALLAH, SATUHARAPAN.COM – Ilmuwan Swiss menyimpulkan bahwa mendiang pemimpin Palestina, Yasser Arafat, kemungkinan tewas karena keracunan polonium, menurut sebuah hasil penemuan yang diterbitkan televisi Al-Jazeera, Rabu (6/11).
Hasil tes terhadap jenazah Arafat “cukup mendukung dalil yang menyebutkan bahwa kematiannya diakibatkan oleh keracunan polonium-210,” menurut laporan setebal 108 halaman yang diunggah di situs Al-Jazeera.
“Penyelidikan toksikologi dan radio-toksikologi dilakukan, menunjukkan tingginya level polonium-210 dan aktivitas timbal-210 di beberapa spesimen yang sudah dianalisis,” kata laporan yang ditulis oleh 10 ahli di Vaudois University Hospital Centre (CHUV) itu.
Pejabat Palestina yang bertanggung jawab dalam penyelidikan terhadap kematian Arafat, Tawfiq Tirawi, pada Selasa mengatakan bahwa dia sudah menerima laporan dari laboratorium Swiss, walaupun dia menolak mengungkapkannya.
Kantor berita resmi Palestina WAFA mengatakan bahwa satu tim terpisah dari Rusia yang ditunjuk oleh Palestina juga menyerahkan laporannya pada 2 November.
Lebih dari 60 sampel diambil dari jenazah mendiang pemimpin Palestina tersebut pada November tahun lalu untuk memeriksa penyebab kematiannya.
Sampel itu dibagi kepada penyidik Swiss dan Rusia dan satu tim dari Prancis yang menjalankan pemeriksaan atas permintaan istri Arafat, Suha.
Arafat meninggal pada 11 November 2004 pada usia 75 tahun, namun para dokter tidak bisa menentukan penyebab kematiannya. Tidak ada otopsi yang dilakukan pada saat itu, sesuai dengan permintaan istrinya. (AFP/Antara)
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...