Helikopter Jatuh di Papua, Pilot Tewas Tiga Penumpang Kritis
PANIAI, SATUHARAPAN.COM - Sebuah helikopter jenis Bell 206 milik PT Amur Aviation Indonesia berkode penerbangan PK-UAF dikabarkan jatuh di lokasi tambang emas 99 di Degeuwo Distrik Dogobaida Kabupaten Paniai, Papua, pada hari Sabtu (4/6) pagi.
Heli tersebut berangkat dari Nabire sekitar pukul 07.15 WIT dan jatuh pada pukul 08.25 WIT. Dugaan sementara helikopter jatuh akibat terhempas angin kencang dan hilang kendali.
Kantor pusat PT Amur membenarkan insiden tersebut. Namun PT Amur masih belum banyak memberikan informasi. "Ya, memang ada kecelakaan. Tapi kami tidak punya informasi yang lainnya untuk saat ini," kata Ricky Frick, perwakilan PT Amur dihubungi hari Sabtu (4/6).
Dari informasi yang diperoleh, helikopter tersebut ditumpangi seorang pilot dan tiga orang penumpang, yakni, Kombes Pol (purn) Karmana (Capten pilot), Ajo (penumpang), Asmar (penumpang), dan Darwis (penumpang). Selain itu Heli tersebut juga membawa barang campuran seberat 314 kg.
Berdasarkan informasi dari pihak PT Amur, pilot heli yakni Karmana, telah meninggal dunia di TKP karena mengalami luka benturan di kepala. Sementara ketiga penumpang lain masih kritis, dan saat ini telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Nabire.
Kapolres Paniai, AKBP Leonardus Nabu mengatakan, pilot helikopter bernama Kombes Pol (purn) Karmana meninggal dunia akibat menderita luka benturan di kepala.
"Pilot Kombes Pol (purn) Karmana, tewas saat evakuasi dari TKP menuju Nabire, korban mengalami benturan pada bagian kepala," kata Leonardus, hari Sabtu (4/6).
Dia melanjutkan, untuk penumpang atas nama Asmar, korban mengalami benturan di dada dan saat ini masih menjalani perawatan di UGD Nabire.
"Asmar sudah di rumah sakit, sedangkan penumpang bernama Ajo dan Darwis saat ini masih di TKP dan kondisinya luka ringan," katanya.
Saat ini pihak PT Amor masih melakukan koordinasi dengan pihak PK HVD milik Dimonim Air guna mendatangi tampat kejadian perkara (TKP) sekaligus mengevakuasi korban. Sementara mengenai penyebab jatuhnya pesawat hingga kini belum diketahui. (berbagai sumber)
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...