Helsinki, Finlandia, Kota Terjujur di Dunia, Mumbai, India, Kedua
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Tim Readers Digest membuat pengujian unik. Uji kejujuran penduduk kota. Mereka menjatuhkan dompet berisi 30 euro di 16 kota di seluruh dunia untuk melihat apakah akan dikembalikan, dan menghitung berapa banyak yang diberikan kembali. Helsinki di Finlandia menduduki peringkat pertama pada survei tersebut. Dari 12 dompet, 11 dikembalikan. Sementara di Lisabon, Portugal, hanya satu yang kembali.
Hal ini adalah teka-teki klasik dan tolok ukur sebuah moralitas, yakni jika Anda menemukan dompet terjatuh, apakah Anda akan mengembalikannya?
Ketika semua orang akan berpikir untuk mengambil ataupun mengembalikan dompet yang hilang, sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan tentang kota-kota di dunia yang memiliki rekor terbaik untuk tindakan kejujurannya.
Bukan Soal Kaya atau Miskin
Penelitian yang akan dimasukkan dalam majalah Readers Digest edisi Oktober ini, menunjukkan bahwa tidak berpengaruh apakah tempat itu miskin atau kaya terkait dengan tindakan diambil atau tidak dompetnya.
Mumbai di India mendapat peringkat kedua terbaik dalam penelitian tersebut dengan dikembalikannya sembilan dari 12 dompet, meskipun 3.000 rupee nilai nominalnya lebih banyak dari 43 franc bagi negara yang lebih kaya seperti di Zurich, Swiss, di mana hanya empat yang dikembalikan. Sembilan dari 16 wilayah yang diuji di London, hanya lima dompet yang kembali.
Peneliti juga menemukan bahwa usia dan jenis kelamin bukanlah penentu kejujuran, karena laki-laki, perempuan, anak-anak maupun pensiunan yang mengambil ataupun mengembalikan dompet berada pada jumlah yang hampir sama.
Lasse Luomakoski, seorang mahasiswi 27 tahun yang mengembalikan dompet di Helsinki, Finlandia, berpikir bahwa masyarakatnya secara alami cenderung harus jujurââ. Dia mengatakan, “Orang Finlandia sudah secara alami jujurââ, itu khasnya kita. Kami adalah masyarakat yang kecil, tenang, dan erat. Negara kami memiliki sedikit jumlah korupsi dan kami bahkan tidak menerobos saat lampu merah.”
Vaishali Mhaskar, seorang ibu dari dua anak, yang mengembalikan dompet di kantor pos umum Mumbai, India mengatakan, “Saya mengajarkan anak-anak saya harus jujurââ, seperti orangtua saya mengajari saya.”
Kadang-kadang ada orang yang melakukan upaya-upaya untuk mengembalikan dompet tersebut kemudian menyerah. Seorang wanita di Bucharest, Rumania, bertanya pada dua orang yang lewat apakah mereka memilliki dompet tersebut sebelum mengambil untuknya sendiri.
Seorang tentara di Moskow mengatakan sudah seharusnya mengembalikan dan menyerahkan dompet ke satpam. “Saya seorang perwira dan saya terikat oleh kode etik perwira. Orangtua saya mengajar saya menjadi orang yang jujur ââdan terhormat.”
Juga Bukan Soal Seragam
Namun, menggunakan seragam tidak menjamin kejujuran, seperti di Zurich, Swiss, satu dompet diambil oleh supir bus, meskipun sebenarnya bahwa sistem bus Zurich memiliki layanan pengaduan dan pencarian barang hilang.
Namun, ada banyak juga ketidakjujuran yang dilaporkan. Contohnya seorang pria mengambil dompet, melihat isinya dan segera naik dengan cepat ke dalam mobil Mazda dan pergi.
Seorang pria di New York, AS, menemukan dompet itu dan langsung mengantre ke toko untuk membeli sebungkus rokok.
Di sisi lain, reporter mengikuti seorang pria tua di Amsterdam, Belanda, di sebuah toko minuman keras dia mengambil dompet hanya untuk mencari nomor telepon di dalamnya, lalu memberikan pada petugas toko untuk dikembalikan.
Masih Ada Orang Jujur
Catherine Haughney, editor Readers Digest, mengatakan, “Ini benar-benar ide yang inspiratif karena kita tahu bahwa masih ada begitu banyak orang jujur ââdi dunia. Hal terpenting dari semua ini, yaitu nilai kejujuran dalam sebuah budaya itu berbeda-beda, baik bagi kalangan muda dan tua, pria dan wanita, maupun miskin atau kaya.”
Kota paling jujur di dunia menurut penelitian itu (1) Helsinki, Finlandia – 11 dari 12 dompet, (2) Mumbai, India – 9 dari 12 dompet, (3) Budapest, Hongaria – 8 dari 12 dompet, (4) New York, Amerika Serikat – 8 dari 12 dompet, (5) Moskow, Rusia – 7 dari 12 dompet, (6) Amsterdam, Belanda – 7 dari 12 dompet, ( 7) Berlin, Jerman – 6 dari 12 dompet, ( 8) Ljubljana, Slovenia – 6 dari 12 dompet, (9) London, Inggris – 5 dari 12 dompet, (10) Warsawa, Polandia – 5 dari 12 dompet, (11) Bucharest, Rumania – 4 dari 12 dompet, (12 Rio de Janeiro, Brasil – 4 dari 12 dompet, (13) Zurich, Swiss – 4 dari 12 dompet, (14) Praha, Republik Ceko – 3 dari 12 dompet, (15) Madrid, Spanyol – 2 dari 12 dompet, (16) Lisabon, Portugal – 1 dari 12 dompet.
Sayang, tidak ada tes semacam itu di kota-kota di Indonesia. (dailymail.co.uk)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...