Hendra Setiawan Harap Pemuda Tetap Berkarya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan, berharap para pemuda Indonesia dapat berkarya tidak hanya saat Sumpah Pemuda namun setiap hari.
“Semoga pemuda-pemuda bisa berkarya lagi untuk Indonesia,” kata Hendra kepada satuharapan.com, hari Kamis (1/10) di Kompleks Pelatihan Nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Pelatnas PBSI), Cipayung, Jakarta Timur.
Peraih emas Olimpiade 2008 itu menyebut semakin banyak generasi muda saat ini, khususnya di bidang olahraga bulu tangkis, yang dapat melahirkan prestasi. “Saya bangga sekarang banyak atlet-atlet zaman sekarang yang bisa memberi kebanggaan, mereka bisa memberikan kesuksesan untuk Indonesia, karena banyak prestasinya,” kata dia.
Saat disinggung apakah pemuda zaman sekarang harus menjadi pahlawan bagi bidang olahraga bulu tangkis, Hendra mengatakan tidak perlu. Sebagai atlet, dia hanya ingin memberikan kebanggaan pada Indonesia. “Saya tidak mau dianggap sebagai pahlawan, saya cuma ingin memberikan kebanggaan untuk Indonesia, saya ingin dianggap atlet aja,” kata dia.
Saat masih berpasangan dengan Markis Kido, Hendra menyumbangkan medali emas bagi kontingen Indonesia di Olimpiade 2008. Saat itu Hendra dan Markis sukses mengalahkan pasangan Tiongkok, Cai Yun/Fu Haifeng, melalui pertarungan tiga set 12-21, 21-12, 21-16 dalam pertandingan final cabang olah raga bulu tangkis Olimpiade 2008 di Beijing University of Technology Stadium, Kota Beijing, Tiongkok.
Prestasi gemilang Hendra terulang lagi beberapa waktu lalu bersama Mohammad Ahsan, saat mereka merebut gelar nomor ganda putra di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015 setelah mengalahkan wakil Tiongkok, Qiu Zihan/Liu Xiaolong dua set langsung 21-17 dan 21-14 di Istora Senayan, Kota Jakarta.
Ini adalah gelar juara dunia kedua bagi Ahsan/Hendra setelah merebutnya pada 2013. Sementara bagi Hendra, ini adalah gelar juara dunia ketiganya. Pebulutangkis 30 tahun itu pernah meraihnya bersama Markis Kido pada 2007.
“Waktu itu saya (menang di Olimpiade, red) 2008 sama Kido (mantan pebulu tangkis ganda putra, Markis Kido, red), saya senang, karena memotivasi karena atlet lain dapat medali di olimpiade. Waktu itu yang pasti saya sih seneng karena saya bisa dapat target paling tinggi di seluruh kejuaraan di dunia, karena saya bisa dapat emas, dan besoknya kan 17 agustus juga,” Hendra menjelaskan.
Dia berharap generasi muda saat ini giat berlatih dalam segala hal, dia mencontohkan apabila ingin menjadi juara di bulu tangkis seharusnya seorang pebulu tangkis mulai giat berlatih. “Kita yakin anak-anak muda sekarang kalau sudah biasa kerja keras pasti bisa, walau kadang kalau kerja keras mereka belum tentu jadi juara,” Hendra menambahkan.
Hendra mengapresiasi saat ini pemerintah berencana menggulirkan tunjangan secara rutin bagi atlet, khususnya olimpian.
“Selama ini kalau juara ada bonus, ke depan bisa lebih baik. Kalau saya pernah dengar tahun depan akan ada jaminan untuk setiap bulan peraih medali di olimpiade itu bagus juga,” kata Hendra.
Beberapa waktu lalu di sela-sela peringatan Hari Olah Raga Nasional, Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi mengatakan bahwa mulai tahun depan Kemenpora akan memberikan jaminan kesejahteraan bagi mantan atlet peraih medali olimpiade sebagai wujud penghargaan dan perhatian pemerintah bagi insan bangsa yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara. Untuk peraih medali emas akan diberikan jaminan kesejahteraan sebesar 20 juta rupiah perbulan, peraih medali perak 15 juta rupiah perbulan, dan peraih medali perunggu 10 juta rupiah per bulan.
Lebih lanjut, Imam menyebutkan bahwa setelah memastikan adanya jaminan kesejahteraan bagi atlet peraih medali Olimpiade, Kemenpora juga berupaya melakukan hal serupa bagi peraih medali Asian Games dan SEA Games.
Editor : Bayu Probo
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...