“Hindari Anak Indonesia dari ISIS dengan Ajaran Kasih”
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sebuah video mengejutkan muncul di situs YouTube dengan judul “Cahaya Tarbiyah di Bumi Khilafah”. Video tersebut berisi kisah anak-anak berusia di bawah 15 tahun yang diduga berasal dari Indonesia tengah belajar perang.
Video yang diposting pada situs YouTube pada Minggu (15/3) lalu itu berdurasi 2 menit 11 detik dan menggambarkan bagaimana anak-anak berlatih perang dan memanggul senjata. Tidak diketahui di mana lokasi pembuatan video itu. Namun yang jelas, dalam video tersebut bendera kelompok militant Islamic State Iraq and Syria (ISIS) terpampang.
Menanggapi hal tersebut Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PKB Maman Imanulhaq mengatakan gerakan ISIS pada anak-anak dapat diantisipasi dengan penguatan nilai pendidikan agama dan kewarganegaraan. Nilai agama yang diajarkan adalah nilai agama yang penuh kasih, toleran dan transformatif.
"Jangan biarkan ada kelompok orang yang mengajarkan kebencian dan kekerasan atas nama agama yang penuh kasih, toleran, dan transformatif," kata Maman kepada satuharapan.com di Jakarta, Rabu (18/3).
Politikus PKB mengungkapkan, di beberapa sekolah negeri Indonesia telah diajarkan pelajaran jihad dengan presfektif sempit, anti perbedaan, bahkan anti ideologi Pancasila. Ironisnya pengajarnya adalah guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang disumpah taat konstitusi.
"Itu terjadi salah satunya di SMP 1 Jatiwangi Majalengka. Seorang guru matematika yaitu Aruji Sulaeman mengajarkan kebencian dan memuji ISIS," tutur Maman.
Maman berpandangan faktor keadilan yang sulit dijumpai di tengah masyarakat memunculkan patologi sosial terutama pengangguran mengakibatkan anak-anak Indonesia berusaha merubah nasib bergabung dengan ISIS dengan dorongan berjihad dan iming-iming dana gaji yang besar menarik anak-anak tersebut.
“Menurut dia, anak-anak tersebut menjadi sasaran empuk para simpatisan ISIS untuk dikirim ke ISIS,” kata dia.
Oleh karena itu, Maman meminta Pemerintah Indonesia memperketat pengawasan agen-agen perjalanan, terlebih pihak imigrasi harus men-tracking orang-orang yang membuat paspor.
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...