Hindari Konsumsi Karbohidrat Kompleks Agar Tidak Diabetes
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter Spesialis dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), dr M Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp. P. D., Subsp. EMD, FINASIM melarang konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks secara bersamaan agar tidak terkena diabetes.
"Karbohidrat kompleks tetap harus dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan kita, entah dalam bentuk nasi, singkong, jagung, mie, bihun, dan lainnya. Yang tidak boleh adalah memakan bahan-bahan tersebut secara bersamaan," ujar Ikhsan dalam sebuah wawancara daring yang diikuti dari Jakarta, Senin (13/11).
Ia mengingatkan pentingnya untuk menghitung asupan karbohidrat yang dikonsumsi oleh penderita diabetes setiap harinya karena asupan karbohidrat yang berlebihan meningkatkan kadar gula darah.
Oleh karena itu, ia meluruskan pendapat keliru di masyarakat yang seringkali menganggap suatu sumber karbohidrat lebih baik untuk konsumsi dibandingkan sumber karbohidrat lainnya, misalnya nasi merah lebih baik daripada nasi putih, karena bukan jenis sumber karbohidrat yang perlu diperhatikan, tapi berapa banyak asupannya.
Selain jumlah asupan, doker subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes tersebut menyebut bahwa indeks glikemik suatu makanan, yaitu indikator seberapa cepat suatu karbohidrat dapat diserap oleh tubuh, juga perlu diperhatikan.
"Semakin tinggi indeks glikemiknya, maka semakin cepat menaikkan kadar gula darah. Nasi merah memiliki indeks glikemik yang lebih rendah daripada nasi putih, sehingga mengonsumsinya akan menaikkan gula darah secara lebih lambat. Dan karena ia juga mengandung banyak serat, maka kenyangnya lebih lama,” ujar dia.
Ia pun meminta pasien diabetes untuk memperhatikan jadwal makan agar tidak mengonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi dalam waktu yang berdekatan, misalnya menikmati singkong setelah memakan nasi. Jadi, ia menganjurkan singkong tersebut dinikmati dalam bentuk makanan ringan beberapa waktu setelah memakan nasi.
Ikhsan juga menyarankan penderita diabetes untuk menghindari mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung karbohidrat sederhana seperti air gula, sirup, dan karamel karena dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Namun, ia juga meluruskan bahwa anggapan penderita diabetes harus banyak mengonsumsi makanan atau minuman pahit adalah tidak benar karena hal tersebut tidak serta-merta menurunkan kadar gua darah.
"Mohon dipahami bahwa seorang diabetesi itu mengalami kesulitan mengendalikan kadar gula darahnya, jadi bukan berarti mengonsumsi sesuatu yang pahit lalu langsung turun. Bahkan, walaupun dia tidak makan selama delapan atau 10 jam, belum tentu gula darahnya turun," katanya.
Menurut alumnus Universitas Brawijaya dan Universitas Indonesia itu, makanan yang paling baik dikonsumsi oleh penderita diabetes adalah menu makanan yang seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, buah, sayur, serat, vitamin, dan mineral dalam porsi yang seimbang.
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...