Hingga Hari Keenam Tim SAR Temukan Bagian Tubuh Manusia dalam 239 Kantong
Hasil pencarian hingga hari keenam itu itu diduga bagian tubuh penumpang Sriwijaya Air.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Hingga hari keenam (Kamis, 14/1) tim SAR gabungan telah mengevakuasi bagian tubuh manusia (human body remain)yang diduga penumpang Sriwijaya Air, dan disimpan dalam 239 kantong. Selain itu ada 40 kantong material kecil dan 33 material besar dari pesawat.
Hasil temuan obyek pencarian tersebut merupakan akumalasi operasi SAR jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182 hingga hari ke-6, Kamis (14/1/2021) pada pukul 20.00 WIB, menurut keterangan tertulis Basarnas.
Tambahan signifikan itu didapat pada pelaksanaan operasi SAR hari Kamis oleh KN Karna Basarnas, KP Pelatuk Polairud, Bakamla RI, RIB-03 Basarnas, dan KRI Tjiptadi.
Suluruh obyek pencarian tersebut setelah ditindaklanjuti tim DVI dengan mengurai menjadi 98 human body remain. Sementara tim KNKT mengurai sembilan material pesawat besar dan lima material kecil.
"Cuaca hari Kamis ini cukup bagus. Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh tim SAR gabungan, yang terlibat dalam operasi ini, mulai dari unsur TNI, Polri, Bakamla, KPLP, dan semuanya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu," kata Kabasarnas, Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito.
operasi SAR dilanjutkan pada hari ke-7, Jumat (15/1/2021). "Apakah operasi SAR akan dihentikan atau diperpanjang setelah tujuh hari, kami akan melihat perkembangan dan dinamika yang terjadi di lapangan. Besok akan kami umumkan," katanya.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada hari Sabtu (09/1/2021) pukul 14.40 WIB. Pesawat kemudian diketahui jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Pasawat itu bertolak dari Bandar Udara Soekarno-Hatta mengangkut penumpang sebanyak 62 penumpang, terdiri dari enam awak aktif, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi dan enam awak sebagai penumpang.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...