HKI Kepri Kecewa BKPM Beri Fasilitas KLIK 4 Kawasan Batam
BATAM, SATUHARAPAN.COM – Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Provinsi Kepuluan Riau (Kepri), OK Simatupang, mengaku kecewa atas putusan BKPM yang hanya memberikan fasilitas Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) baru kepada empat kawasan industri di Batam.
Meskipun dia menyadari bahwa kawasan yang mendapatkan fasiltas tersebut harus benar-benar siap.
"Sebenarnya sih kecewa. Namun memang yang mendapatkan fasiltas itu harus benar-benar siap. Jangan sampai nanti diberi fasilitas KLIK namun begitu ada investor masuk tidak ada lahan yang cukup atau banyak hal belum siap," kata OK seperti dilansir dari Antara, hari Kamis (2/2).
OK mengatakan, sebenarnya banyak kawasan industri di Batam banyak yang lahannya hanya minim sehingga sulit untuk mendapatkan fasilitas tersebut dari BKPM.
"Bagi yang lahannya luas dan bisa mendapatkan fasilitas tersebut, HKI Kepri akan mendorong agar persyaratannya bisa dipenuhi. Kami akan melakukan pertemuan-pertemuan dengan pengelola kawasan untuk diskusi dan membantu agar bisa mendapat fasilitas itu," kata OK.
Dijadwalkan hari Jumat (3/2) program tersebut akan diluncurkan secara penuh di Kawasan Industri Batamindo, Mukakuning Batam.
Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) hanya memberikan fasilitas Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) baru kepada empat kawasan industri di Batam.
"BKPM hanya memberikan fasilitas tersebut pada Kawasan Industri Batamindo, Kawasan Industri Kabil, Bintang Industrial Estate, dan Westpoint (Kawasan Pulau Janda Bernias)," kata Deputi V Badan Pengusahaan (BP Batam), Gusmardi Bustami di Kantor BP Batam, hari Kamis (2/2).
Menurut penilaian BKPM, kata dia, empat kawasan tersebut yang sudah memenuhi kriteria antara lain bidang manajemen, luas lahan yang cukup, sudah mempunyai izin AMDAL dan legalitas kawasan.
"Sebenarnya untuk tahap awal ini ada tujuh kawasan yang diajukan. Tiga yang belum lolos adalah Kawasan Industri Tunas, Latrade, dan kawasan Industri Exclusive yang di Kabil," kata dia.
Kawasan-kawasan itu rata-rata terkendala luas lahan yang tidak lagi tersedia, dan urusan AMDAL yang belum selesai. Khusus untuk Kawasan Exclusive di Kabil saat ini memang dalam progres pembangunan.
"Namun demikian, tidak menutup kemungkinan akan ada kawasan industri lainnya mendapat fasilitas serupa jika syarat yang ketat dari BKPM bisa dipenuhi," kata Gusmardi. (Ant)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...