Hong Kong Akan Memasukkan 27.000 Pekerja Asing
HONG KONG, SATUHARAPAN.COM-Hong Kong akan melonggarkan aturan masuk untuk mendatangkan 27.000 pekerja asing untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di pusat keuangan itu.
Pemerintah pada hari Selasa (13/6) mengumumkan rencananya untuk menarik lebih banyak orang untuk bekerja di sektor-sektor yang mengalami kekurangan tenaga kerja yang parah, termasuk menetapkan kuota untuk puluhan ribu pekerja asing di berbagai industri mulai dari konstruksi hingga penerbangan.
Tenaga kerja adalah "kunci utama untuk pembangunan ekonomi kita," kata Sekretaris Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, Chris Sun, pada konferensi pers yang merinci rencana tersebut.
Kepala Eksekutif John Lee telah meninjau proposal tersebut pada hari sebelumnya, memperingatkan risiko terhadap ekonomi kota dan daya saing karena "kekurangan tenaga kerja yang serius."
Hong Kong sedang berjuang dengan kurangnya pekerja di bidang jasa dan industri lainnya karena bisnis melonjak setelah penghapusan pembatasan pandemi. Ekonom mengaitkan masalah ini dengan faktor struktural, termasuk tenaga kerja lokal yang menyusut dan kebijakan imigrasi kota.
Rencana baru tersebut mencakup kuota perekrutan sebanyak 12.000 pekerja asing di bidang konstruksi, kata Sekretaris Pembangunan, Bernadette Linn. Hong Kong juga akan mempekerjakan hingga 6.300 pekerja untuk industri penerbangan, yang menurut Sekretaris Transportasi dan Logistik, Lam Sai-hung, mengalami kekurangan "staf bandara garis depan yang akan" meredam pusat penerbangan kota.
Pada awal tahun ini, bandara kota beroperasi dengan pekerja 32 persen lebih sedikit daripada sebelum pandemi. Itu berarti Hong Kong tidak memiliki pekerja yang diperlukan untuk membantu check-in penumpang, penanganan bagasi, atau katering. Maskapai andalan Cathay Pacific Airways Ltd. juga mengalami kekurangan staf kronis setelah pemotongan besar-besaran pada pekerjaan, gaji, dan kondisi tempat kerja selama pandemi.
Hong Kong mengharapkan untuk menerima lamaran pekerjaan di sektor konstruksi dan transportasi mulai bulan Juli, dan mungkin membutuhkan sekitar dua bulan untuk memprosesnya. Aplikasi untuk pekerjaan di sektor lain, total 26 tercakup dalam program ini, akan menyusul.
Wong mengatakan, kuota pekerja kemungkinan akan terpakai penuh tahun depan. Banyak yang kemungkinan besar berasal dari China daratan, sejalan dengan preseden sebelumnya, tambahnya.
Perekonomian Hong Kong tumbuh pesat pada kuartal pertama, muncul dari resesi karena pembukaan perbatasannya menghidupkan kembali pengeluaran. Ekonom sekarang mengharapkan pertumbuhan produk domestik bruto meningkat menjadi 4,6 persen tahun ini karena rebound menguat, menurut survei Bloomberg terbaru. (Bloomberg)
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...