Hong Kong Umumkan Kabinet Baru, Termasuk Empat Orang Yang Kena Sanksi AS
HONG KONG, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah China pada hari Minggu (19/6) menunjuk pemerintahan baru Hong Kong yang mencakup empat pejabat senior yang dikenai sanksi oleh Amerika Serikat. Sanksi itu dikecam oleh pemimpin barunya sebagai upaya untuk "menindas" China.
Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada 11 ââpejabat Hong Kong dan Beijing pada dua tahun lalu setelah undang-undang keamanan nasional diberlakukan untuk memadamkan perbedaan pendapat di kota semi-otonomm menyusul protes demokrasi besar-besaran yang terkadang disertai kekerasan pada tahun 2019.
Tujuh yang dikenai sanksi adalah anggota pemerintah Hong Kong, dan empat di antara mereka akan menjabat pada pemerintahan baru, termasuk pemimpin eksekutifnya, John Lee, menteri keamanan Chris Tang, menteri urusan daratan, Erick Tsang, dan kepala sekretaris administrasi yang baru diangkat, Eric Chan.
Tiga lainnya yang dikenai sanksi adalah pensiunan kepala polisi, Steven Lo, pemimpin kota yang akan mengakhiri jabatan, Carrie Lam, dan Sekretaris Kehakiman, Teresa Cheng, yang akan diganti. Di bawah sanksi, Lam mengatakan dia terpaksa menerima gajinya secara tunai karena pembatasan perbankan.
John Lee memperkenalkan kabinet barunya kepada wartawan pada hari Minggu. Lee mengatakan dia "mengejek apa yang disebut sanksi" dan tidak memperhatikannya.
“Beberapa negara pengganggu mencoba mengintimidasi pejabat (Hong Kong) dengan tindakan seperti sanksi, terutama setelah rencana mereka untuk menyabot keamanan nasional kami gagal karena tindakan yang kami lakukan,” kata Lee.
“Ini membuat kami lebih bertekad untuk terus menjalankan tugas kami membela keamanan nasional.”
Penunjukan 26 pejabat utama hari Minggu dilakukan kurang dari dua pekan sebelum pemerintah baru mulai menjabat pada 1 Juli. Hari itu adalah peringatan 25 tahun pemindahan Hong Kong dari Inggris ke pemerintahan China dengan janji model politik "Satu Negara, Dua Sistem".
Spekulasi telah merebak bahwa Xi akan mengunjungi Hong Kong untuk perayaan ulang tahun itu sebagtai dukungan simbolis pemerintahan baru Lee, perjalanan tersebut belum dikonfirmasi.
Kunjungan semacam itu akan menandai pertama kalinya Xi melakukan perjalanan ke luar daratan China sejak awal pandemi COVID-19.
John Lee, 64 tahun, mantan kepala keamanan yang mengawasi tindakan keras terhadap gerakan demokrasi Hong Kong, dipilih sebagai kepala eksekutif berikutnya oleh komite kecil loyalis Beijing pada awal Mei.
Selama kunjungan Lee ke Beijing untuk penunjukan resminya bulan lalu, Xi mengatakan Lee memiliki “keberanian untuk mengambil tanggung jawab” dan “telah memberikan kontribusi untuk menjaga keamanan nasional dan kemakmuran dan stabilitas Hong Kong.”
Lee adalah satu-satunya kandidat dalam pemilihan tersebut dan menerima 99 persen suara setelah China merombak sistem pemilihan Hong Kong pada tahun 2021 untuk memastikan siapa pun yang dianggap tidak patriotik tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri.
Di bawah rencana restrukturisasi yang diusulkan oleh Lam yang akan mengakhiri jabatan, pemerintahan Lee akan diperluas, termasuk penambahan dua biro kebijakan baru dan pembentukan tiga posisi wakil sekretaris untuk administrasi, keuangan dan keadilan. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...