HRW Protes Israel Terkait Penangkapan Anak-anak Palestina
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Organisasi hak asasi manusia menuduh Israel bertindak kasar dengan menangkap anak-anak Palestina dan menggunakan ancaman untuk memksa mereka menandatangani pengakuan.
Pada hari Senin (20/7) Human Rights Watch menuduh Israel atas tindakan itu, bahkan kepada anak berusia 11 tahun.
Pemerintah Israel gagal untuk menginformasikan orang tua dan keberadaannya atas penangkapan anak-anak mereka. Organisasi yang berbasis di New York menggambarkan beberapa anak ditahan dalam kerusuhan yang intens di Yerusalem, wilayah yang dikauasi Israel dan di Tepi Barat yang diduduki akhir tahun lalu.
Direktur HRW untuk Timur Tengah, Sarah Leah Whitson mendesak Amerika Serikat untuk menekan sekutunya, Israel, untuk mengakhiri "praktik kejam" itu. Kelompok HAM ini menuduh Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter, untuk mengunjungi Israel.
"Pasukan keamanan Israel telah menggunakan kekerasan yang tidak perlu untuk menangkap atau menahan anak-anak Palestina," kata dia dalam sebuah laporan tentang penangkapan enam anak Palestina.
"Pasukan mencekik anak, melemparkan granat ke mereka, menahan mereka, mengancam dan menginterogasi mereka tanpa kehadiran orangtua atau pengacara, dan gagal memberi tahu orangtua mereka tentang keberadaan mereka," kata laporan itu.
Pihak tentara Israel tidak memberi komentar mengenai laporan tersebut, kata laporan AFP.
Kekerasan Tentara
HRW mengatakan kementerian militer dan keadilan menanggapi tuduhan dan menyatakan bahwa "pejabat keamanan telah menaati hukum dalam semua kasus, termasuk dengan menginformasikan anak-anak tentang hak-hak mereka".
Dalam satu kasus, tentang Rashid (11 tahun) yang ditangkap di Yerusalem timur yang dianeksasi Israel pada bulan November, petugas menaruh tas di atas kepalanya, menendang dan mencaci dalam bahasa Arab, menurut kelompok HAM itu.
Rashid dituduh melemparkan batu selama bulan-bulan kerusuhan yang mengguncang Jerusalem sebelum dan setelah serangan mematikan pada Juli-Agustus di Jalur Gaza.
Di Tepi Barat yang diduduki Israel, seorang gadis 14 tahun, Malak al-Khatib, ditangkap karena dicurigai melemparkan batu di jalan yang digunakan oleh pemukim Israel, HRW mengutip yang dikatakan ibunya.
"Empat tentara memukulnya dengan tongkat" selama penangkapan Malak sampai dia kehilangan kesadaran, kata ibunya, Khoula. "Ketika diadi tanah, mereka menendang dan satu tentara menginjak lehernya."
Dalam kasus yang didokumentasikan HRW, keluarga Palestina mengatakan pemerintah Israel "tidak memberitahu orangtua tentang penangkapan dan diinterogasi anak-anak mereka, bahkan tanpa memungkinkan mereka berbicara dengan orangtua atau pengacara sebelum interogasi".
Tiga anak, menurut mereka menandatangani pengakuan tertulis dalam bahasa Ibrani yang tidak mereka mengerti, setelah interogasi dan mengancam mereka".
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...