HRW Tanyakan Kebenaran Penahanan Ex Putra Mahkota Arab Saudi
RIYADH, SATUHARAPAN.COM - Organisasi pembela Hak Asasi Manusia, Human Rigts Watch (HRW), meminta Arab Saudi untuk menjelaskan apakah benar mantan putra mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Nayef Al Saud, telah menjalani tahanan rumah sejak dia digantikan oleh putra Raja Salman, Mohammad bin Salman, bulan lalu.
HRW meminta Arab Saudi untuk segera mengklarifikasi apakah ada pembatasan terhadap pergerakan Mohammad bin Nayef Al Saud.
HRW membuat permintaan dalam sebuah surat kepada Adel al-Jubeir, menteri luar negeri Arab Saudi.
Mengutip laporan New York Times bulan Juni, HRW mengatakan bahwa Nayef telah ditahan di istananya dan dilarang bepergian ke luar negeri sejak Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud mengangkat putranya Mohammad bin Salman menjadi putra mahkota.
Arab Saudi sebelumnya membantah laporan tersebut.
"Pemerintah Saudi perlu menghentikan penggunaan kekuasaan yang sewenang-wenang oleh pejabat," kata Sarah Leah Whitson, direktur Middle East HRW.
Dia mengatakan bahwa jika laporan penahanan benar, akan menjadi "ironis mengingat peran (Nayef) dalam menerapkan pembatasan sewenang-wenang yang sama terhadap ribuan orang Saudi".
Editor : Eben E. Siadari
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...