Hudson: Paskah, Cara Manusia Mengimani Hidup
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Penyanyi dua wajah Hudson Prananjaya punya caranya sendiri memandang Paskah yang identik dengan pengorbanan dan kebangkitan Juru Selamat umat Nasrani.
Musikus asal Yogyakarta yang naik daun melalui ajang pencarian ini mengungkapkan Paskah adalah waktu yang tepat bagi umat Kristen untuk mengimani kehidupannya.
“Paskah adalah waktunya kita untuk mengimani hidup. Iman bukan sekadar status, tapi iman ditanamkan dalam diri untuk harus lebih diimani. Iman untuk dijalankan dan dipraktikkan,” ujar Hudson saat ditemui satuharapan.com di Semanggi, Rabu (1/3) malam. [Baca:
Regina Banyak Koreksi Diri Jelang Paskah]
Yesus, kata Hudson telah memberi teladan bagaimana cara mengimani hidup melalui kasih yang dicurahkan hingga ia rela wafat di salib.
“Kadang kita melakukan sesuatu yang baik justru susah. Padahal Ia (Yesus, Red) saja memberi teladan bagaimana hidup untuk melakukan kebaikan. Kalau jiwa kita sudah diimani dengan baik, ada Tuhan di hati kita. Bagaimana kita mengimani hidup kita, melalui Paskah kita memperbarui iman,” ujar pria pemilik oktaf sopran itu.
Melalui Paskah, manusia menurutnya bak dibangkitkan lagi menuju kehidupan yang baru. Selanjutnya, jika sudah terlahir kembali menjadi pribadi yang baru melalui momentum Paskah, orang hidup tak hanya cukup untuk hidup, tapi hidup juga untuk membuat hidup orang menjadi lebih hidup, kata Hudson.
Hudson yang kerap nmensyukuri hidup melalui berbagai pelayanan pun mengakui pernah merasa malas menyambut Tuhan dalam hidupnya. [Baca: Paskah bagi Ahok, Tiap Hari Adalah Hari Kebangkitan]
“Saya pernah malas ke gereja. Tapi kemalasan itu tak lantas membuat saya urung menyambut Tuhan Bagi saya, saya cukup mencoba datang ke gereja, berdiam diri, di saat saya datang saya hanya bilang ‘Tuhan saya datang’. itu adalah langkah kecil saya bagi Tuhan. Tuhan pun sudah tahu niat kita memperbarui diri,” katanya.
Selama melalui perjalanan hidup yang panjang, Hudson yang berasal dari keluarga beragam agama ini mengaku kehiupan keimanan lah yang mendorongnya menjadi manusia yang lebih baik.
“Iman itu tidak bisa ditebak, iman itu hanya kita sendiri yang tahu,” kata Hudson.
Sementara terkait persiapan Paskah, ia mengaku tak memiliki persiapan khusus kecuali menyiapkan hati. [Baca: Andi Widjajanto, Paskah Bentuk Kasih Tuhan Paling Nyata]
“Tidak ada persiapan khusus, masih sama dengan tahun-tahun yang lalu. Paskah ini bagaimana kita bisa menghayati iman kita saja,” kata musikus yang tengah menggeluti usaha roti tape itu.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...