Hujan Abu Gunung Kelud Hingga di Solo
SURAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Hujan abu vulkanik cukup tebal akibat meletus Gunung Kelud di wilayah Kediri, Jawa Timur, terjadi hingga Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/2) pagi.
Hujan abu vulkanik itu terjadi di Kota Solo, sekitar pukul 03.00 WIB. Hingga sekitar pukul 06.00 WIB, kondisi di daerah itu masih terlihat mendung dan terkesan mengganggu pandangan para pengendara kendaraan di jalan-jalan.
Bahkan, sejumlah kendaraan roda empat yang melintas di Jalan Adi Sucipto Kota Surakarta, baik yang sedang melintas dan parkir terlihat terkena abu vulkanik cukup tebal dari Gunung Kelud.
Selain itu, sejumlah pengendara sepeda motor mengenakan masker guna mengantipasi debu vulkanik yang cukup tebal.
Sejumlah pengendara kendaraan roda empat menyalakan lampunya karena jarak pandang cukup dekat, sedangkan kondisi jalan juga cukup licin akibat tebalnya abu vulkanik yang menutupi jalan.
Rinto (45), seorang pengendara warga Solo, mengatakan hujan abu vulkanik terjadi sejak Jumat pagi hingga saat ini, sehingga mengganggu pandangan pengemudi.
"Saya harus ekstra hati-hati, selain kondisi jalan licin, juga jarak pandang terganggu," kata Rinto yang warga Manahan, Solo itu.
Cukup banyak kendaraan roda dua terpelesek dan jatuh akibat licinnya abu vulakanik yang menutupi jalan raya.
Hujan abu vulkanik akibat meletusnya Gunung Kelud juga terjadi di kawasan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Abu terlihat beberapa centimeter menutupi mobil yang sedang parkir.
Menurut Pipin (38), seorang warga Palem Hijau, Blulukan, Colomadu, hujan abu terjadi sejak Jumat pagi. Mobilnya yang diparkir di luar garasi terlihat terkena abu dengan tebal sekitar lima centimeter.
"Mobil harus cuci secara hati-hati karena debu vulkanik bisa menggores catnya," katanya.
Ia mengatakan anak-anak berangkat sekolah.
"Anak-anak berangkat sekolah dengan mengenakan masker, karena abu vulkanik cukup bahaya bagi kesehatan orang," kata Pipin.
Ia mengharapkan pemerintah membagikan masker kepada mayarakat di Solo, karena dampak letusan Gunung Kelud, berupa hujan abu terjadi hingga di kota itu.
Hujan abu juga terjadi di Kabupaten Boyolali, Jateng, cukup tebal menutup jalan. Hal itu, menyebabkan banyak sepeda motor yang mengalami kecelekaan tunggal akibat licinnya jalan.
Menurut Yulianto (43), seorang warga Siswodipuran, Boyolali, akibat hujan abu banyak sekolah SD yang meliburkan siswanya.
Sejumlah kendaraan roda dua terjatuh akibat licinnya jalan oleh abu.
"Hujan abu di Boyolali merata dan ketebalannya sekitar lima centimeter. Anak saya yang masih SD diliburkan karena abu vulkanik akan mengganggu mereka," kata Yulianto. (Ant)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...