Hujan Akibatkan Tanah Bergerak di Distrik Fakfak Tengah
FAKFAK,SATUHARAPAN.COM - Beberapa kawasan di Kabupaten Fakfak, Papua Barat mengalami pergerakan tanah yang merusak bangunan rumah dan membahayakan. Demikian disampaikan Rumere, relawan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Sabtu (13/4) lalu.
Pergerakan tanah itu terjadi ketika turun hujan yang cukup deras, warga yang merasa tyidak aman kemudian mengungsi untuk menghindari kemungkinan bencana akibat rumah yang ambruk. Akibat pergerakan tanah ini sejumlah rumah mengalami retak-retak di bagian dinding dan lantai, serta sejumlah ruas jalan terbelah.
Kabupaten Fakfak merupakan kabupaten tertua di Provinsi Papua Barat dengan penduduk 66 ribu jiwa. Di kabupaten ini, curah hujan cukup tinggi, yaitu rata-rata 3,530 mm per tahun.
Pergeseran tanah terjadi beberapa kali, dan terakhir pada Rabu (10/4) pekan lalu yang menimpa warga di Kampung Nenewikarya. Menurut Ali Kutanggas, warga Nenewikarya, dalam kejadian ini memang tidak ada korban jiwa, namun warga terus waspada setiap kali hujan turun.
Kejadian tersebut sudah dilaporkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak oleh Sekretaris Kampung Nenewikarya namun sampai saat ini belum mendapatkan tanggapan.
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...