HUT DKI: Jakarta Great Sale dari Masa Ke Masa
SATUHARAPAN.COM - Festival Jakarta Great Sale digelar sebagai rangkaian perayaan ulang tahun DKI Jakarta. Tahun ini, menandai perayaan ulang tahun ke-488 Jakarta, perhelatan tahunan itu diresmikan pembukaannya pada 6 Juni.
Pesta belanja tersebut mulai diperkenalkan ke masyarakat pada tahun 1982. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat itu memprakarsai sebuah ajang belanja yang dinamakan “Festival Pertokoan”.
Pada 1998, ajang tersebut berganti nama menjadi “Pesta Diskon”, yang diubah lagi menjadi “Jakarta Great Sale” dan kemudian menjadi “Festival Jakarta Great Sale” (FJGS). Kata “festival” ditambahkan karena FJGS tersebut diikuti oleh trade center, dan ada kegiatan tawar menawar di dalamnya. Bukan discount atau potongan harga.
Asisten Perekonomian dan Administrasi Sekretaris Daerah Pemprov DKI saat itu (2010, Red), Hasan Basri Saleh, mengatakan, dilihat dari sejarahnya, FJGS terus berevolusi sebagai brand image DKI Jakarta selama 30 tahun. Pusat pertokoan yang berpartisipasi, tak sekadar memberi potongan harga dalam rangka hari ulang tahun Ibukota. Momentum itu bahkan sudah digunakan pula sebagai ajang menarik minat orangtua untuk membelikan keperluan peralatan sekolah anak-anaknya. Karena itu, pesta belanja itu selalu disesuaikan dengan masa-masa libur sekolah, yaitu pada Juni-Juli.
Pada 2001, Kadin Jakarta tak hanya mengajak Pemda DKI, tetapi juga menjalin kerja sama dengan asosiasi pengusaha lainnya, seperti Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Asosiasi Pemasok Garmen dan Aksesoris Indonesia, Inbound Travel Operator Club, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia, sampai PD Pasar Jaya.
Sampai dengan 2007, Jakarta Great Sale masih dikelola Kadin DKI Jakarta. Pada 2008 perhelatan akbar tersebut mulai dikelola asosiasi terkait, yang pada saat itu dimulai oleh Aprindo (Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia). Pada 2009, dikelola Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI DPD DKI Jakarta), bekerja sama dan didukung oleh asosiasi dan perusahaan terkait.
Pada FJGS 2010, target utama lebih mengarah pada wisatawan domestik untuk datang ke Jakarta dan masyarakat lokal, agar tidak berkunjung ke luar negeri. Selain itu, menjadikan warga Jakarta sebagai teman baik, guide, sekaligus keluarga bagi pendatang.
Karena itu, pergelaran FJGS ini dipusatkan di 68 mal, pusat belanja dan trade center sebagai peserta, dan pada tahun itu perayaan FJGS semakin meriah dengan pesta kembang api di 33 mal secara serentak pada malam pembukaan, untuk mendapatkan Rekor MURI.
Nilai transaksi ritel FJGS, dari tahun ke tahun meningkat, pada 2007 jumlah nilai transaksi Rp 4,5 triliun, hingga tahun 2014 nilai transaksi sudah mencapai Rp 13,5 triliun.
Festival Jakarta Great Sale 2015, sudah resmi dimulai dengan pembukaan di Baywalk Mall. Tema yang diangkat yaitu "Jakarta Smart City, Smart Shopping", FJGS 2015 akan digelar 1,5 bulan mulai 6 Juni hingga 12 Juli 2015. Ketua APPBI DPD DKI Jakarta sekaligus Ketua Pelaksana FJGS 2015 Ellen Hidayat mengatakan, FJGS adalah program unggulan dan daya tarik wisata DKI Jakarta.
Tahun ini, FJGS diikuti 78 mal dan pusat belanja di Jakarta. FJGS juga kembali menghadirkan pameran produk-produk kerajinan nasional bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) DKI Jakarta dan pameran Usaha Kecil Menengah (UKM). (jakarta-great-sale.com/Ant)
Nilai Transaksi Ritel Jakarta Great Sale
Tahun |
Jumlah |
2007 |
Rp 4,5 triliun |
2008 |
Rp 6 triliun |
2009 |
Rp 5,76 triliun |
2010 |
Rp 7,2 triliun |
2011 |
Rp 8,7 triliun |
2012 |
Rp 10 triliun |
2013 |
Rp 11,8 triliun |
2014 |
Rp 13,5 triliun |
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...