IAEI: Ekonomi Islam Tertinggal karena 6 Faktor
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ekonomi Islam atau lebih populer dengan sebutan Ekonomi Syariah berkembang beriringan dengan ekonomi Indonesia secara nasional, akan tetapi tertinggal dalam beberapa hal. Faktor-faktor itu adalah "kecilnya pangsa pasar industri keuangan syariah, rendahnya tingkat literasi keuangan syariah dan kecilnya peranan industri perbankan dan keuangan syariah dalam pembangunan infrastruktur,” seperti tertuang dalam rilis resmi Muktamar III Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia dan Seminar Ekonomi Islam yang diterima satuharapan.com, di Jakarta, Kamis (30/4).
Muktamar Ikatan Ahli Ekonomi Islam III berlangsung di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jl. Juanda, Jakarta, Kamis (30/4).
Kendala lain selain tiga yang disebutkan di atas adalah kualitas kompetensi sumber daya ekonomi dan keuangan syariah yang masih rendah, belum adanya blue print dan arsitektur pembangunan ekonomi syariah nasional yang integratif dan dijalankan oleh pemerintah.
Kendala keenam, adalah “belum terbangunnya sinergitas dan aliansi strategis antarpemegang kebijakan,” lanjut pernyataan rilis resmi tersebut.
IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam) adalah organisasi para akademisi dan praktisi untuk melakukan pengkajian, pengembangan, pendidikan, dan sosialisasi ekonomi Islam. IAEI dideklarasikan pada tanggal 3 Maret 20024 di kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat.
IAEI didirikan dengan tujuan membangun jaringan dan kerjasama dalam mengembangkan ekonomi Islam, beberapa kegiatan yang dikerjakan diantaranya simposium menyusun kurikulum Ekonomi Syariah untuk program DIII, S1, S2, dan S3 dan diserahkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiknas dan Kementerian Agama.
“Diharapkan dengan adanya muktamar III dan seminar ekonomi Islam ini dapat menjawab semua pertanyaan tentang ekonomi Islam yang belum terjawab,” demikian bunyi akhir pernyataan tersebut.
Editor : Eben Ezer Siadari
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...