Ibrahimovic Sanjung Mourinho Cela Guardiola di Buku Biografinya
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Penyerang Paris Saint Germain berkebangsaan Swedia, Zlatan Ibrahimovic menganggap mantan pelatihnya Jose Mourinho, yang kini melatih Chelsea Inggris sebagai sosok yang sempurna.
Kebalikannya, komentar miring dialamatkan kepada mantan pelatihnya juga, Josep Guardiola, yang kini menangani Bayern Munchen Jerman. Hal itu dikatakan Zlatan Ibrahimovic dalam autobiografi berjudul "I am Zlatan Ibrahimovic", menurut amazon.com buku ini diluncurkan pada Kamis (5/9) dan terbit dalam versi bahasa Swedia dan Inggris
Buku ini menceritakan nama-nama orang yang berpengaruh dalam hidup pesepakbola Swedia tersebut, tidak ketinggalan juga biografi tentang dirinya. Jose Mourinho dan Josep Guardiola merupakan dua sosok pelatih yang tidak dapat dipisahkan dalam perkembangan karir sepakbola Ibrahimovic. Mourinho saat menangani Internazionale pada 2011-2012 pernah mengandalkan Ibrahimovic sebagai penyerang sebelum Ibrahimovic hijrah ke AC Milan Italia. Sementara satu musim sebelum Ibrahimovic di Internazionale, Ibrahimovic sempat mencicipi porsi latihan Guardiola selama satu musim di Barcelona.
Dari dua pelatih tersebut, Ibrahimovic tertarik dengan Mourinho karena pelatih berkebangsaan Portugal tersebut sangat paham sepakbola secara menyeluruh dan komprehensif. “Aku rela melakukan apapun untuk Mourinho,” kata Ibrahimovic.
Ibrahimovic mengatakan bahwa Mourinho sosok pekerja keras, karena merupakan orang yang teliti. “Dia bekerja dua kali lipat lebih daripada orang lain. Hidup dan nafasnya benar-benar hanya untuk sepakbola. Aku tidak pernah bertemu manajer yang punya pengetahuan soal lawan seperti dirinya. Dia benar-benar teliti, bahkan sampai ukuran sepatu kiper ketiga,” kata Ibrahimovic.
Ibrahimovic mengatakan bahwa Mourinho tahu tentang sepakbola secara tim, dan juga tahu bagaimana menjaga kekompakan dengan pemain-pemain asuhannya.
“Dia sosok elegan, dia percaya diri tapi aku begitu terkejut, karena dia cepat akrab dengan para pemain,” kata Ibrahimovic.
"Mourinho selalu menyemangati kami sebelum laga. Seperti teater saja, permainan psikologis," menurut pemain yang mengawali karir sepakbola di Ajax Amsterdam ini.
Beda Mourinho, beda pula dengan Guardiola yang memang punya hubungan tak harmonis dengan Ibra semasa sama-sama di Barca musim 2009/2010. Saat itu Ibrahimovic hanya satu musim bersama dengan Guardiola di Barcelona, karena posisinya tidak cocok dengan rotasi di lini depan Barcelona dengan adanya Thierry Henry.
"Aku benar-benar lepas kendali dan Anda mungkin akan berharap Guardiola akan mengatakan beberapa kata untuk meresponnya, tapi dia benar-benar pengecut," kata Ibrahimovic.
Pada buku tersebut, Ibrahimovic menganggap taktik yang dipergunakan Guardiola salah saat Barcelona kalah secara agregat dari Internazionale saat bertanding di semi final Liga Champions 2009, saat pertandingan berlangsung di Milan, Barcelona kalah 1-3 sementara saat pertandingan digelar di Barcelona, kemenangan 1-0 tidak cukup menghantar Barcelona melangkah ke babak selanjutnya.
Ibrahimovic mengatakan Guardiola seperti pengecut karena Guardiola saat itu menyalahkan ofisial pertandingan, daripada melakukan introspeksi atas kegagalan meraih Piala Liga Champions Eropa, yang pada musim itu diraih Internazionale. (dailymail.co.uk/goal.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...