ICRC: Afghanistan Hadapi Risiko Tinggi Kematian Ibu dan Bayi
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Kesehatan ibu dan anak-anak akan tetap berisiko di Afghanistan jika komunitas internasional tidak melangkah untuk mendukung “infrastruktur publik yang gagal” di negara itu, kata Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (30/3).
“Angka kematian ibu yang tinggi di Afghanistan membuat layanan kesehatan khusus di rumah sakit yang didukung ICRC, terutama pada masalah kesehatan ibu dan perawatan prenatal/neonatal, menjadi lebih penting bagi perempuan hamil dan bayi baru lahir,” kata Presiden ICRC, Peter Maurer, tentang tingginya angka kematian ibu di Afghanistan, dan acara seruan untuk mendukung respon kemanusiaan di Afghanistan 2022.
“Prioritas kami tetap mendukung sistem kesehatan di Afghanistan, tetapi komunitas internasional harus meningkatkan dukungannya karena organisasi kemanusiaan tidak dapat secara efektif menggantikan sektor publik yang berfungsi, juga tidak dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan penduduk Afghanistan,” tambahnya.
Krisis perbankan dan likuiditas di Afghanistan memotong infrastruktur kesehatan masyarakat dari pendanaan yang dibutuhkan untuk membayar gaji staf, biaya operasional, obat-obatan dan bahan bakar untuk menjalankan ambulans, pernyataan itu menjelaskan. Dan menambahkan bahwa untuk menjembatani kebutuhan ini, ICRC meluncurkan keuangan dan dukungan teknis ke 33 rumah sakit untuk memastikan akses perawatan medis gratis pada November 2021.
Organisasi bantuan internasional mengumumkan perpanjangan anggaran sekitar US$ 57 juta, meningkatkan anggaran operasional keseluruhan di Afghanistan menjadi sekitar US$ 216 juta.
Proyek Ketahanan Rumah Sakit, yang awalnya didirikan untuk mendukung 18 rumah sakit selama enam bulan, telah ditingkatkan untuk mendukung 33 rumah sakit Afghanistan secara total, termasuk delapan rumah sakit pendidikan yang mensertifikasi ribuan profesional kesehatan – pria dan wanita – setiap tahun.
Proyek ini sekarang membayar gaji hampir 10.000 staf perawatan kesehatan, biaya obat-obatan dan biaya operasional rumah sakit.
Menurut organisasi tersebut, total anggaran akan digunakan untuk memberikan dukungan kepada rumah sakit dan staf kesehatan hingga akhir tahun, memungkinkan 750.000 konsultasi per bulan dan memperluas pekerjaan perlindungan dan bantuan di tempat-tempat penahanan. Itu termasuk penyediaan makanan untuk sampai kepada 10.000 tahanan dan membantu otoritas penjara dengan dukungan yang dibutuhkan untuk mengelola rantai pasokan makanan dan nutrisi.
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...