IHSG dan Rupiah Terus Mengalami Penguatan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (5/3) sore bergerak menguat sebesar 32 poin menjadi Rp 11.565 dibandingkan sebelumnya Rp 11.597 per dolar AS. Indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI ditutup naik sebesar 57,89 poin.
“Nilai tukar rupiah masih dalam area tren penguatan, berada di kisaran Rp 11.500-an per dolar AS. Penguatan rupiah terutama berkat ketegangan politik antara Ukraina-Rusia berangsur mereda,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta.
Menurut dia, kabar itu positif bagi pasar keuangan sehingga minat investor terhadap sejumlah aset “save haven” kembali menurun.
“Sebaliknya para investor kini kembali berburu aset-aset berisiko seperti mata uang rupiah,” ujarnya.
Secara psikologis, lanjut dia, pelaku pasar keuangan domestik juga merespons positif pernyataan Bank Indonesia (BI) yang optimistis bahwa neraca perdagangan Indonesia akan kembali membaik menyusul membaiknya permintaan negara maju terhadap hasil tambang.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto menambahkan dalam jangka pendek-menengah ini pergerakan rupiah di pasar uang domestik masih terbatas karena pelaku pasar sedang mengambil posisi “wait and see” mengantisipasi hasil Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden.
“Pasar sedang mencermati isu-isu terkait pemilu,” ucapnya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Rabu ini (5/3), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp 11.580 dibanding sebelumnya (4/2) di posisi Rp 11.647 per dolar AS.
IHSG Menguat 57,89 Poin
Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat pada Rabu sebesar 57,89 poin seiring dengan bursa saham di kawasan Asia.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI ditutup naik sebesar 57,89 poin atau 1,24 persen ke posisi 4.659,17, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 10,60 poin (1,35 persen) ke level 783,09.
“Kondisi positif masih bertahan sehingga IHSG BEI melanjutkan penguatan seiring dengan bursa saham di kawasan Asia,” kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, kondusifnya sentimen dari eksternal itu kembali dimanfaatkan pelaku pasar untuk kembali memburu saham-saham yang telah mengalami pelemahan akibat gejolak politik di Ukraina.
“Investor asing kembali mencatatkan beli bersih sebesar Rp 816 miliar pada hari Rabu ini,” katanya.
Analis Sinarmas Sekuritas Christandi Rheza Mihardja memperkirakan pada Kamis (6/3), indeks BEI akan bergerak menguat di level 4.657-4.716 poin.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...