Ilham Aliyev Terpilih Lagi sebagai Presiden Azerbaijan dengan 92% Suara
BAKU, SATUHARAPAN.COM-Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, telah memenangkan pemilihan kembali dengan lebih dari 90 persen suara, kata ketua komisi pemilihan negara kaya minyak dan gas itu pada hari Kamis (8/2), menurut media pemerintah.
Aliyev telah menjadi presiden Azerbaijan sejak tahun 2003, ketika ia mengambil alih kekuasaan dari ayahnya, Heydar. Dia secara rutin menerima lebih dari 85 persen suara dalam pemilu yang oleh kelompok hak asasi manusia digambarkan sebagai pemilu yang tidak bebas dan tidak adil, sebuah tuduhan yang dibantah oleh para pejabat.
Kantor berita negara AZERTAC mengutip Mazahir Panahov, ketua komisi pemilihan, yang mengatakan bahwa Aliyev telah memperoleh 92,05 persen suara, dengan lebih dari 93 persen suara telah dihitung. Para pejabat mengatakan jumlah pemilih pada hari Rabu adalah sekitar 76 persen.
Posisi kedua, seorang anggota parlemen yang setia kepada Aliyev, menerima sedikit lebih dari dua persen.
Pemungutan suara tersebut menentang tindakan keras terhadap perbedaan pendapat di dalam negeri, dengan serangkaian jurnalis Azerbaijan yang dipenjara sejak akhir November dalam apa yang menurut kelompok media merupakan tindakan keras terhadap pemberitaan korupsi. Baku menolak kritik itu.
Azerbaijan dijadwalkan mengadakan pemilihan presiden pada tahun 2025, tetapi Aliyev memajukan pemilu setelah Baku mengambil kembali kendali atas wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri pada bulan September.
Karabakh, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, memiliki populasi etnis Armenia yang menikmati kemerdekaan de facto dari Baku sejak perang panjang pada awal tahun 1990-an. Hampir semuanya melarikan diri setelah pasukan Azerbaijan kembali menguasai wilayah tersebut.
Bagi Azerbaijan, kemenangan tersebut merupakan kemenangan yang menandai apa yang disebut Aliyev sebagai “era baru” bagi negaranya. Bagi Armenia, kekalahan tersebut merupakan tragedi nasional dan 120.000 pengungsi yang kehilangan tempat tinggal merupakan bencana kemanusiaan. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...