Ilmuwan: Strategi Intervensi Iklim Sulit Berhasil
MIAMI, SATUHARAPAN.COM - Berbagai upaya untuk mengekang perubahan iklim dengan menangkap karbon atau geo-engineering untuk membantu Bumi memantulkan sinar matahari dengan lebih baik tampaknya belum siap untuk digunakan, menurut sebuah panel yang terdiri atas beberapa ilmuwan Amerika Serikat, Selasa (10/2).
Tidak ada substitusi untuk pengurangan emisi gas rumah kaca dalam mengurangi konsekuensi negatif dari perubahan iklim, menurut National Research Council dalam laporan tentang usulan teknik intervensi iklim.
Jika masyarakat akhirnya memutuskan untuk mengintervensi iklim Bumi, tindakan apa pun harus dilaporkan ke badan penelitian sains yang jauh lebih substantif, mencakup dimensi etika dan sosial, dibandingkan yang sudah ada saat ini.
Panel tersebut menentang teknologi modifikasi albedo, yang bertujuan meningkatkan kemampuan Bumi atau awan dalam memantulkan sinar matahari yang datang, mengatakan bahwa teknologi tersebut “menimbulkan risiko cukup besar dan tidak boleh digunakan saat ini”.
Teknik-teknik semacam itu hanya akan menutup sementara dampak pemanasan yang disebabkan konsentrasi tinggi CO2, dan risiko sangat serius yang diketahui dan tidak diketahui dari lingkungan, sosial dan politik, termasuk kemungkinan digunakan secara sepihak, menurut laporan tersebut.
Pengurangan karbon dioksida sudah dipahami lebih baik, tetapi teknologi saat ini akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mencapai hasil moderat dan biayanya terlalu tinggi pada skala yang cukup besar untuk menghasilkan efek yang besar, demikian ditambahkan. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...