Imdadun Rahmat Usul Desk KBB di Komnas HAM
BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Imdadun Rahmat, Komisioner Komisi Nasional HAM (Komnas HAM) mengusulkan ada desk khusus yang mengurusi kebebasan beragama dan Berkeyakinan (KBB). Imdad juga dengan jujur mengakui bahwa isu Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) masih merupakan isu pinggiran. “Saya berusaha untuk membawa isu KBB ke tengah,” jelas Imdad, Senin (24/3).
Sekretaris Umum Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) ini menegaskan bahwa ia telah bertindak sebagai special rapporteur (pelapor khusus) dalam isu KBB di Komnas HAM. Imdad menyampaikan usulan desk KBB tersebut di hadapan korban pelanggaran kasus KBB di Desa Candali, Bogor, bersama Lili Pintauli Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) pada pertemuan konsolidasi Solidaritas Korban Pelanggaran Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (Sobat KBB). Sobat KBB adalah jejaring perjuangan bagi kebebasan beragama dan berkeyakinan yang dibentuk pada 3 Maret tahun 2013, dalam pertemuan di Jakarta. Sobat KBB dimaksudkan untuk memperkuat solidaritas di antara para korban yang marak terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Acara pertemuan konsolidasi Sobat KBB ini diikuti oleh 60 orang yang terdiri dari 40 orang komunitas yang selama ini menjadi korban tindak kekerasan atas nama agama dan sisanya adalah lembaga yang selama ini mendampingi korban-korban tersebut. Kegiatan ini telah dimulai sejak Minggu (23/3) dan direncanakan berlangsung hingga Kamis (27/3).
Kehadiran Imdad sebagai narasumber lembaga HAM pada pertemuan Sobat KBB, menurut Imdad karena dia merasa perlu untuk berbicara dengan korban dan pendampingnya tentang strategi gerakan bersama untuk KBB. “Memang hingga sekarang masih banyak kegundahan tentang tidak maksimalnya peran Komnas HAM,” ungkap Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Menurut Achol Firdaus dari Center for Marginalized Communities Studies (C-Mars) Surabaya yang mengamati pertemuan yang berlangsung, mengatakan bahwa respon dari teman-teman korban KBB sangat positif dan dalam diskusi yang berlangsung sangat antusias agar desk KBB dapat berperan lebih baik dalam menyelesaikan masalah kebebasan beragama dan berkeyakinan yang masih marak terjadi. Pertemuan korban dan lembaga HAM Nasional cukup memberikan harapan bagi proses konsolidasi Sobat KBB yang tengah berlangsung.
Tampak dari perwakilan komunitas korban pelanggaran KBB yang hadir antara lain Engkus Ruswana (Presidium Badan Koordinasi Organisasi Kepercayaan - BKOK), Budi Santoso (Sedulur Sikep Kudus) dan Ahmad Nasirudin dari komunitas Ahmadiah NTB, Ibu Endek komunitas Kaharingan, Kalimantan Tengah, komunitas Ahmadiah, Syiah dari komunitas anggota Sobat KBB lainnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya antara lain Palti Panjaitan (Pendeta HKBP Philadelfia) yang juga sebagai ketua Koordinator Nasional Sobat KBB. Dari komunitas Ahmadiah diwakili oleh Firdaus Mubarik, Dian Jenni dari Penghayat Sapta Dharma Surabaya, Kris Hidayat dari GKI Yasmin Bogor, masing-masing sebagai anggota Koordinator Nasional Sobat KBB.
Sementara beberapa perwakilan lembaga yang selama ini turut mendampingi kasus-kasus keberagamaan diantaranya adalah Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Setara Institute, Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI), Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), C-Mars Surabaya, Lembaga Strudi Sosial dan Agama (eLSA) Semarang, Lembaga Advokasi Pluralisme (Lapar) Makassar dan lain-lain.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...