IMF Kucurkan Paket Bantuan US$ 880 Juta untuk Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada hari Kamis (22/2) bahwa pihaknya akan mengucurkan US$ 880 juta ke Ukraina dalam tahap ketiga dari paket bantuan senilai US$ 15,6 miliar yang disetujui tahun lalu ketika Kiev memerangi invasi Rusia.
Bantuan tersebut, yang diumumkan hampir dua tahun setelah pasukan Rusia dikerahkan melintasi perbatasan, masih harus disetujui oleh dewan eksekutif IMF.
“Kinerja program ini sangat baik meskipun ada tantangan perang,” kata Gavin Gray, ketua tim IMF yang baru-baru ini bertemu dengan para pejabat Ukraina di Warsawa.
Tim tersebut menilai tujuan yang ditetapkan setahun lalu ketika paket bantuan empat tahun disetujui. “Pihak berwenang memenuhi semua kecuali satu kriteria kinerja kuantitatif – sedikit kesalahan dalam pendapatan pajak karena blokade perbatasan – dan keempat tolok ukur struktural yang harus ditinjau,” kata Gray.
Tim IMF mengatakan Ukraina membutuhkan US$ 486 miliar untuk membangun kembali negaranya setelah perang.
Serangan Rusia di Pelabuhan Odessa
Sementara itu dilaporkan, sebuah pesawat tak berawak Rusia menghantam kawasan komersial di pelabuhan Odessa di Laut Hitam Ukraina, menewaskan satu orang, dan lainnya mungkin masih terjebak di bawah reruntuhan, kata militer Ukraina pada Jumat (23/2).
Pasukan Militer Selatan, dalam sebuah postingan di aplikasi pesan Telegram, mengatakan mereka telah mencegat sembilan drone, namun salah satunya menyerang area dekat pelabuhan dan memicu kebakaran.
Petugas pemadam kebakaran menemukan satu jenazah dan mengatakan warga lainnya mungkin masih berada di bawah reruntuhan saat tim darurat berupaya mengendalikan api. Seorang penjaga keamanan perempuan diselamatkan tanpa cedera dari sebuah gedung, kata postingan tersebut.
Militer mengatakan rudal juga digunakan dalam serangan itu, namun gagal mengenai sasaran apa pun.
Gambar yang diposting oleh militer menunjukkan kerusakan parah pada bangunan di daerah tersebut dan tim penyelamat berhasil melewati puing-puing.
Di pusat kota Dnipro, sebuah pesawat tak berawak Rusia menghantam gedung apartemen bertingkat, melukai empat orang, kata gubernur daerah.
Serhiy Lysak, gubernur wilayah Dnipropetrovsk, menulis di Telegram bahwa operasi pencarian dilakukan sepanjang malam dan warga lainnya mungkin masih berada di bawah reruntuhan. (AFP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...