IMF Setuju Kucuri Irak Rp 16,7 Triliun untuk Hadapi ISIS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui dana pinjaman darurat sebesar 1,24 miliar dolar Amerika (sekitar Rp16,7 triliun) untuk Irak pada Kamis (30/07), dengan alasan bahwa negara tersebut membutuhkan dukungan ekstra dalam menghadapi pemberontakan Islamic State (ISIS) dan turunnya harga minyak.
Dana yang akan dicairkan secepatnya itu akan membantu pemerintah memenuhi anggaran mendesak dan neraca pembayaran yang mengalami defisit saat melakukan reformasi fiskal dan struktural.
“Dua guncangan yang dihadapi Irak yakni pemberontak ISIS dan anjloknya harga minyak global memperluas defisit pemerintah dan menyebabkan penurunan cadangan internasional,” kata Deputi Direktur Pelaksana IMF, Mitsuhiro Furusawa.
“Kebijakan pemerintah untuk menangani guncangan tersebut, mencakup penyesuaian fiskal yang cukup besar dan pemeliharaan pasak nilai tukar, pergi ke arah yang benar,” kata Furusawa dalam sebuah pernyataan.
“Namun, kesenjangan besar keuangan eksternal dan fiskal masih terjadi,” tambahnya, sehingga memerlukan langkah-langkah yang lebih internal untuk menyeimbangkan keuangan pemerintah, termasuk tarif listrik baru atau “langkah kompensasi”.
Perebutan wilayah Irak oleh kelompok militan ISIS dan biaya memobilisasi serangan balasan semakin mencekik anggaran pemerintah, yang sudah terkikis karena harga minyak mentah, sumber utama pendapatannya, turun hingga setengahnya pada tahun lalu.
Terutama akibat pemberontakan, IMF mengatakan bahwa ekonomi Irak berkontraksi hingga 2,1 persen tahun lalu dan mungkin tumbuh hanya 0,5 persen tahun ini.
IMF memproyeksikan defisit anggaran Baghdad akan meningkat menjadi 17 persen produk domestik bruto tahun ini, dari lima persen pada 2014. (AFP/Ant)
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...