IMWU Bangkitkan Peran Wanita
BEKASI, SATUHARAPAN.COM – Humas Universitas Islam Assyafiiyah Syifa Fauzia mengatakan pada bulan Agustus 1996 wanita muslimah dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Khartoum, Sudan dan mereka menerapkan pengorganisasian barisan mereka dalam satu wadah bersama yang dinamakan International Muslim Women Union (IMWU).
“International Muslim Women Union adalah organisasi Internasional non-pemerintah yang bersifat sukarela dan aktivitasnya bukan bersifat profil (nirlaba),” kata Syifa Fauzia di Plaza Universitas Islam Assyafiiyah, Jalan Raya Jatiwaringin No. 12 Pondok Gede, Bekasi, Sabtu (14/2).
Dikatakan Syifa Fauzia Organisasi ini berjalan atas dasar musyawarah, kerja sama dan tukar menukar informasi dengan berbagai yayasan untuk membangkitkan peran wanita dan menumbuhkan kemampuan mereka sampai batas yang tidak terhingga.
“Union melengkapi kelengkapan teknis dan manajerial dengan cermat dan detail, seperti pengalaman akademis, kemampuan komunikasi dan kapabilitas para pengurus menjadi standar dalam menyeleksi mereka untuk menjadi pengurus,” kata dia.
Selain itu, kata Syifa menekankan pengembangan dan pelatihan yang kontinu bagi para aktivis dan mitra kerjanya.
“Untuk mencapai tujuan itu Union harus terdiri dari para ahli di bidangnya dan juga para konsultan untuk membantu menunaikan tugas-tugas dan melaksanakan berbagai riset dan studi,” kata dia.
Selain itu, lanjut Syifa International Muslim Women Union juga sejalan dengan tujuan-tujuan PBB dalam merealisasikan tujuan tersebut.
“Dewasa ini permasalahan wanita pada umumnya dan muslimah pada khususnya makin kompleks, mulai dari keterbelakangan teknologi, kekerasan dalam rumah tangga, minimnya peran wanita di masyarakat dan negara, sehingga kejahatan seksual dan kriminalitas. Dalam scope kemusliman pun, masih banyak muslimah yang minim pemahaman agama dan kecil kontribusi terhadap agama,” kata dia.
Berangkat dari kesadaran permasalahan itu, kata Syifa IMWU tergerak untuk terus berkontribusi sebagai bentuk konkret kontribusi IMWU, dalam waktu dekat ini IMWU akan menyelenggarakan rakyat majelis pembinaan. Rapat kerja tersebut akan membahas rencana kegiatan IMWU ke depan, serta mengevaluasi kerja IMWU periode sebelumnya.
“Rapat kerja merupakan kegiatan yang paling krusial bagi sebuah organisasi, untuk dapat mencapai tujuan, sebuah organisasi memerlukan wadah untuk dapat menyatukan visi menyusun program kerja dan mengevaluasi kerja, wadah tersebut adalah rapat kerja organisasi,” kata dia.
Penyatuan visi kata Syifa diperlukan agar gerak organisasi dan pengurusan terarah, penyusunan program kerja dibutuhkan agar produktivitas terukur, dan evaluasi kerja perlu ada agar organisasi bisa menjadi lebih dari sebelumnya.
Dikatakan dia dalam acara ini dihadiri oleh 23 negara antara lain Sudan, Pakistan, Palestina, Iran, Prancis, Malaysia, Nigeria, Somalia, Rusia, Mesir, Afrika Selatan, Tunisia, Maroko, Suriah, Yaman, Uganda, Sri Lanka, Yordania, Australia, Mauritania, Kashmir, Albania, Rumania dan Thailand dan akan berlangsung tanggal 13-16 Februari 2015.
Editor : Bayu Probo
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...