India Akan Bangun Pagar di Perbatasan dengan Myanmar
India memiliki 1.200 kilometer perbatasan dengan Myanmar, dan juga akan mencabut kebijakan zona pergerakan bebas.
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-India berencana membangun pagar di sepanjang perbatasannya yang luas dan rawan dengan Myanmar dan akan membatalkan perjanjian zona pergerakan bebas perbatasan, media India melaporkan pada Minggu (21/1).
Pengumuman Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah, muncul setelah ratusan tentara Myanmar yang melarikan diri dari serangan pemberontak menyeberang ke India.
Pemerintah telah “memutuskan untuk memagari seluruh perbatasan India-Myanmar yang terbuka”, kata Shah pada hari Sabtu (20/1) saat berkunjung ke negara bagian Assam di timur laut.
Perbatasan ini terbentang lebih dari 1.200 kilometer (750 mil), mulai dari hutan terpencil hingga puncak Himalaya yang tertutup salju.
Shah, yang tidak memberikan rincian mengenai jangka waktu atau bagaimana pagar itu akan dibangun, mengatakan pemerintah juga akan mengakhiri perjanjian pergerakan bebas.
Perjanjian tersebut memungkinkan mereka yang tinggal di zona perbatasan untuk menjelajah jarak dekat ke wilayah satu sama lain tanpa visa. Banyak orang di zona perbatasan memiliki ikatan budaya dan agama yang erat.
“Kami akan mengakhiri fasilitas ini,” kata Shah, menurut video yang diposting oleh Times of India.
India telah memagari lebih dari 2.000 kilometer perbatasannya dengan Pakistan, dan setidaknya 3.100 kilometer dengan Bangladesh, menurut statistik pemerintah pada tahun 2021.
Sebagian wilayah Myanmar di dekat perbatasan India sering mengalami bentrokan sejak pejuang Tentara Arakan (AA) menyerang pasukan keamanan pada bulan November, mengakhiri gencatan senjata yang sebagian besar telah dilaksanakan sejak kudeta militer tahun 2021.
Pada bulan Oktober, sebuah aliansi yang terdiri dari pemberontak AA dan pejuang etnis minoritas lainnya melancarkan serangan gabungan di seluruh Myanmar utara, merebut pusat perdagangan penting di perbatasan dengan China.
Awal bulan ini, aliansi tersebut mengumumkan gencatan senjata yang dimediasi China, namun hal itu tidak berlaku di wilayah dekat perbatasan India, tempat pertempuran terus berlanjut. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...