India Catat KasusCOVID-19 Sebanyak 326.098 dalam Sehari
WHO ingatkan bahwa pandemi di tahun kedua diprediksi lebih mematikan.
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-India melaporkan peningkatan yang lebih kecil dalam infeksi virus corona harian pada hari Sabtu (15/5), tetapi jumlah kematian akibat COVID-19 tetap mendekati angka 4.000 dalam sehari.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa tahun kedua pandemi bisa lebih buruk daripada yang pertama.
Selama 24 jam terakhir, India mencatat 326.098 kasus infeksi virus corona baru, dan merupakan kenaikan terendah dalam hampir tiga pekan, menjadikan jumlah total kasus ejak awal pandemi menjafi 24,37 juta. Sementara itu, sebanyak 3.890 orang meninggal karena COVID-19 dalam satu hari.
Melambatnya jum lah kasus baru yang dikonfirmasi, sayangnya, kemungkinan sebagai cerminan tingkat pengujian yang lebih rendah, yang berada di level terendah sejak 9 Mei.
WHO: Tahun Kedua Lebih Mematikan
Di Jenewa, Sekjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan tahun kedua pandemi diprediksi menjadi lebih mematikan daripada tahun pertama, dengan India menjadi perhatian besar.
Pernyataan Tedros disampaikan dalam pertemuan online pada hari Jumat (14/5), setelah Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyuarakan kewaspadaan atas penyebaran penyakit yang cepat melalui wilayah pedesaan yang luas.
Selama sepekan terakhir, negara Asia Selatan itu telah menambahkan sekitar 1,7 juta kasus baru dan lebih dari 20.000 kematian. Korban tewas mencapai 266.207,menurut data kementerian kesehatan.
Perdana Menteri Inggri Boris Johnso mengatakan negaranya akan mempercepat program vaksinasi, untuk mencoba menahan varian India yang menyebar cepat yang dapat menghentikan pembukaan kembali ekonomi Inggris.
12 Pekan Jeda Waktu Vaksin Kedua
Komentar Johnson muncul segera setelah India menerima rekomendasi panel pemerintah untuk jarak waktu yang lebih lama yaitu 12 hingga 16 pekan antara dosis pertama dan kedua untuk vaksin AstraZeneca, dari sebelumnya enam hingga delapan pekan sekarang.
Kasus terus menurun di negara bagian yang dilanda lonjakan awal infeksi, seperti negara bagian terkaya di Maharashtra dan negara bagian utara Delhi, setelah mereka memberlakukan penguncian yang ketat.
Tetapi negara bagian di timur, Benggala Barat, yang mengadakan pemilihan baru-baru ini, mengalami lonjakan terbesar dalam satu hari. Ini menunjukkan penurunan kasus secara keseluruhan mungkin membutuhkan waktu lebih lama.
Infeksi di negara bagian asal Modi, Gujarat, turun di bawah 10.000 setelah empat pekan berturut-turut, tetapi para pejabat memperingatkan agar tidak menjadi kendor dalam pembatasan sampai mereka kembali ke tingkat yang terlihat sebelum pecahnya gelombang kedua India pada pertengahan Februari. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...