India, Seekor Sapi Mulutnya Meledak, Memicu Ketegangan Sektarian
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Seekor sapi bunting di India dilaporkan mulutnya mati oleh bahan peledak yang menyebabkan mulutnya sobek. Kasus ini memicu kegemparan dan debat sektarian di kalangan pengguna media sosial India. Ini juga menyalakan kembali perdebatan yang sedang berlangsung tentang partai yang berkuasa yang memicu ketegangan Hindu-Muslim di negara itu.
Sebuah foto seekor sapi dengan mulut tergantung compang-camping sedang diedarkan di Twitter pada hari Minggu (7/6) pagi, dengan laporan media India mengklaim sapi itu bunting dan kehilangan mulut, karena makan gandum yang diisi dengan petasan.
Sapi adalah binatang suci dalam agama Hindu, agama mayoritas di India, dan laporan yang menyebut orang non-Hindu yang diduga menyakiti binatang itu telah menyebabkan kontroversi di masa lalu.
Banyak pengguna media sosial yang berbagi informasi sapi menggunakan tagar #JusticeForHimalchalCow, merujuk pada Provinsi Himalchal Pradesh, dan #JusticeForNandini, tampaknya mengacu pada nama sapi.
Sementara itu, media setempat, The Hindu, melaporkan seorang pria bernama Nand Lal Dhiman ditangkap ditangkap pada hari Sabtu atas tuduhan oleh pemilik sapi, Gurdial Singh, bahwa ia melukai sapi tersebut dengan memberi makan padanya beberapa barang makan yang dicampur dengan bahan peledak, kata polisi.
BJP Dituduh Memicu Ketegangan Agama
Partai Bharatiya Janata Party (BJP) yang berkuasa, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi, telah dituduh memanipulasi serangan terhadap hewan untuk memicu konflik perbedaan agama untuk menarik basis nasionalis Hindu-nya.
Anggota parlemen BJP, Maneka Gandhi, baru-baru ini mendapat kecaman karena menyatakan bahwa kematian gajah bunting di Kerala adalah refleksi negatif dari distrik Malappuram yang berpenduduk mayoritas Muslim di negara bagian itu, kendati insiden itu tidak terjadi di distrik tersebut.
“Lihatlah tingkat kejahatan di Malappuram. Konflik komunal paling tinggi di sana. Malappuram mungkin adalah distrik yang paling terganggu di negara ini. Setiap hari ada beberapa insiden di sana. Mereka telah membunuh begitu banyak perempuan. Mereka menciptakan ketegangan Hindu-Muslim, memenggal lengan orang,” kata Gandhi dalam sebuah wawancara dikutip Al Arabiya, mendorong pengaduan hukum terhadapnya.
Menyusul insiden terakhir, banyak pengguna media sosial menunjukkan bahwa serangan itu terjadi di negara bagian Himachal Pradesh yang dikuasai BJP, menunjukkan bahwa BJP tidak dapat menyalahkan partai politik lain atas insiden tersebut seperti yang telah terjadi sebelumnya.
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...